Asosiasi Industri UMKM Sulsel Soroti Dampak Demo, Dorong Pemulihan Ekonomi Daerah

1 week ago 2
Asosiasi Industri UMKM Sulsel Soroti Dampak Demo, Dorong Pemulihan Ekonomi Daerah

KabarMakassar.com — Ketua Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia Sulawesi Selatan Bahtiar Baso menyatakan bahwa aksi demonstrasi yang terjadi saat ini memberi dampak terkhususnya pada sejumlah sektor pelaku usaha.

Berbagai keputusan yang diambil imbas unjuk rasa mengakibatkan situasi menjadi berbeda, hal itu tentunya amat mempengaruhi dunia usaha, terlebih jika menyangkut pelaku usaha sektor harian.

“Misalnya sekarang anak sekolah jadi belajar dari rumah itu sangat berdampak terhadap pelaku usaha yang sektornya dia harian. Pada beberapa tempat usaha kuliner seperti kantin-kantin, warung-warung, kios-kios yang selama ini menggantungkan hidup pada aktivitas sekolah maupun pemerintah,” terangnya, Selasa (02/09).

Bahtiar mengungkapkan di tahun ini daya beli tidak terlalu tinggi, penyebabnya karena adanya regulasi pemerintah dimana perputaran ekonomi hanya dinikmati oleh sebagian besar sektor tertentu.

“Program-program unggulan itu tidak membuat pemerataan atas kebutuhan masyarakat contohnya program MBG. Karena yang terlibat orang-orang tertentu saja,” terangnya.

Ia menilai aksi demonstrasi akhirnya menjadi puncak keresahan. Dimana uang yang berputar itu, menurut Bahtiar tidaklah banyak. Sehingga walau secara umum perputaran ekonomi bergerak tetapi tidak dikuatkan oleh banyak orang.

Walau begitu ia mengaku sejumlah sektor masih dalam kondisi yang cukup baik. Meskipun adapula sektor bisnis yang masih nampak lesu karena aturan yang ada.

“Tapi sebenarnya bukan satu dua faktor saja tapi ada faktor lain. Tetapi secara umum pertumbuhan atas aktivitas bisnis tetap jalan pemerintah baik pusat maupun daerah tetap selalu berusaha untuk menjalankan beberapa kegiatan,” ujarnya.

“Walau pun misalnya kita di daerah karena tidak banyak lagi kegiatan yang sifatnya seperti sebelumnya karena judulnya efisiensi jadi memang efek dari kegiatan itu tidak dirasakan,” tambahnya.

Misalnya, kata Bahtiar, terdapat kegiatan-kegiatan pelatihan yang dialihkan menjadi online dan beberapa hal lain. Namun usaha-usaha lain turut dilakukan sehingga pemerintah khususnya pemerintah daerah tetap berusaha untuk mendorong para pelaku usaha melakukan aktivitas dengan memberi pemahaman juga pembelajaran guna mendorong adaptasi atas bisnis yang mereka lakoni pada situasi saat ini.

“Bagaimana mendorong mereka untuk ikut terlibat dalam beberapa program-program, proyek-proyek nasional yang sifatnya mungkin mereka bisa jadi bagian dari itu,” tuturnya.

Ia berharap perputaran ekonomi dapat kembali pulih, terutamanya bagi para pelaku usaha di usaha mikro dan aktivitas di Makassar dan sekitarnya.

“Bisa kembali menjadi bergeliat dan para pelaku UMKM kita bisa melakukan proses bisnisnya dengan baik,” tandasnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin Andi Nur Bau Massepe menilai jika unjuk rasa disertai dengan pembakaran serta tindakan kerusuhan berpengaruh sangat negatif terhadap iklim usaha serta investasi.

“Perusahaan akan berhati-hati dalam melakukan investasi di Indonesia, begitu juga Kota Makassar,” tukasnya.

Permasalahan yang terjadi juga berpotensi berimbas terhadap penundaan investasi, bukan hanya bagi perusahaan asing namun juga bagi perusahaan lokal.

Lebih lanjut, Andi Nur Bau mengatakan dengan aksi unjuk rasa yang terjadi maka sejumlah kegiatan yang dijadwalkan akan segera dilaksanakan dapat tertunda bahkan batal yang menyebabkan tidak menggeliatnya perputaran ekonomi.

“Banyak acara-acara bisnis tertunda, MICE kegiatan pariwisata yang batal, UMKM akan terkena dampak, dagangan tidak laku karena sepi pembeli, tidak ada event,” tutupnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news