
Kabarmakassar.com — Kota Makassar kembali menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Dengan timbulan harian yang mencapai 1.300 ton, berbagai pendekatan terus dicari agar kota metropolitan di kawasan timur Indonesia ini mampu keluar dari persoalan klasik sampah.
Kali ini, tawaran solusi datang dari Koperasi Industri Insinyur Indonesia melalui teknologi AutoThermiX, sebuah sistem pengelolaan sampah modern berbasis pirolisis generasi kedua yang disebut lebih ramah lingkungan dan efisien.
Tawaran ini disampaikan langsung oleh Faizal Safa dalam audiensi bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, yang turut dihadiri Sekda Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, dan Kepala DLH Makassar, Helmy Budiman, di Balai Kota, Selasa (26/08).
Menurut Faizal, AutoThermiX berbeda dengan insinerator biasa. Teknologi ini tidak membakar sampah secara langsung, melainkan mengurai material di ruang tertutup menggunakan panas dari pembakaran gas metana hasil proses pirolisis.
“Dengan cara ini, tidak ada pembakaran terbuka, sehingga tidak menimbulkan polusi tambahan. Sistemnya mandiri, menghasilkan energi sendiri tanpa bahan bakar tambahan,” jelas Faizal.
Ia menegaskan, AutoThermiX mampu mengolah sampah campuran mulai dari organik hingga plastik sekaligus mengurangi emisi. Dengan kapasitas yang bisa disesuaikan, pihaknya yakin timbunan sampah Makassar dapat ditangani secara tuntas dalam tiga tahun.
“Teknologi ini bukan hanya mengatasi sampah, tetapi juga membuka peluang carbon offset yang bisa dijual, sehingga ada nilai tambah untuk daerah dan masyarakat,” tambahnya.
Faizal menuturkan, AutoThermiX telah diuji di beberapa daerah. Generasi pertama sudah dipasang di Kabupaten Serang dengan kapasitas 2×10 ton, serta di Bali dengan kapasitas 2 ton. Generasi terbaru yang ditawarkan untuk Makassar diklaim lebih modern dan mampu menjadi barometer pengelolaan sampah di kawasan timur Indonesia.
“Harapan kami, Makassar bisa menjadi contoh nasional. Semua TPA ke depan akan ditutup, jadi tidak ada pilihan lain selain mengolah sampah di sumbernya. Dengan AutoThermiX, sampah hari ini bisa selesai hari ini juga,” ungkapnya optimistis.
Pemerintah Kota Makassar menyambut tawaran tersebut. Wali Kota Munafri Arifuddin menilai inovasi teknologi bisa menjadi pelengkap dari program Makassar Bebas Sampah 2029 yang kini sedang digencarkan.
“Kami ingin sampah diselesaikan sejak dari rumah tangga. Kalau sampah habis di rumah tangga, maka ke depan tidak ada lagi mobil pengangkut sampah yang menumpuk di TPA,” tegas Appi.
Ia menjelaskan, Pemkot tengah menyiapkan model percontohan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di 15 kecamatan. Dari uji coba itu akan dipilih pola terbaik untuk diterapkan lebih luas.
“Partisipasi masyarakat tetap jadi kunci, sementara teknologi seperti AutoThermiX bisa menjadi penguat untuk mempercepat pencapaian target bebas sampah,” ujarnya.
Dengan kombinasi edukasi masyarakat, dukungan regulasi, dan penerapan teknologi ramah lingkungan, Makassar diharapkan mampu keluar dari jebakan masalah sampah yang selama ini membebani.
AutoThermiX hadir bukan sekadar menawarkan solusi teknis, tetapi juga membuka perspektif baru bahwa sampah bisa diolah menjadi energi, sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi daerah.