Kegiatan Pembinaan SDM Pengawasan dan Kesekretariatan Bawaslu se-Provinsi Sulsel (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Selatan terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan sinergi kelembagaan di seluruh tingkatan pengawasan.
Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Pembinaan SDM Pengawasan dan Kesekretariatan Bawaslu se-Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di ruang rapat Bawaslu Sulsel, Kamis (23/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli, Anggota Bawaslu Sulsel, Samsuar Saleh, Kepala Sekretariat Bawaslu Sulsel, Awaluddin Mustafa; serta Kabag Administrasi, Muhlis Mas’ud. Turut hadir pula Ketua dan Kepala Sekretariat Bawaslu dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menekankan bahwa peningkatan kompetensi SDM pengawas menjadi prioritas utama menjelang tahapan Pemilu dan Pilkada serentak mendatang.
Ia meminta agar setiap daerah proaktif mendorong personel yang memenuhi kriteria untuk mengikuti berbagai pelatihan teknis maupun administratif.
“Ke depan kita akan dorong peningkatan kapasitas SDM di internal Bawaslu. Kalau ada yang memenuhi syarat ikut pelatihan bendahara, PPSPM, atau pengadaan barang dan jasa, segera diusulkan ke provinsi dengan mekanisme yang benar, termasuk melalui pleno kabupaten agar ada berita acaranya,” tegas Mardiana.
Selain peningkatan kapasitas individu, Mardiana juga menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan Bawaslu melalui inovasi dan kolaborasi dengan masyarakat. Menurutnya, pengawasan partisipatif harus diperluas lewat program-program berbasis komunitas seperti Desa Wisata Pemilu, Desa Anti Politik Uang, dan Desa Pengawas Pemilu.
“Penguatan Sentra Gakkumdu juga harus berjalan seiring dengan pelibatan masyarakat. Contohnya, Bawaslu Bone sudah lebih dulu memprakarsai Desa Pengawas Pemilu, dan hasilnya cukup efektif membangun kesadaran publik,” jelasnya.
Mardiana menegaskan, pengawasan yang berintegritas dan profesional hanya dapat terwujud apabila didukung oleh aparatur yang berkompeten dan sistem kelembagaan yang solid.
“Kita ingin memastikan seluruh jajaran siap secara mental, administratif, dan teknis. Dengan sinergi yang kuat, Bawaslu Sulsel optimis mampu mewujudkan pengawasan yang mandiri, berkeadilan, dan bermartabat di 24 kabupaten/kota,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Sulsel, Samsuar Saleh, menegaskan bahwa semangat kerja pengawas di daerah tidak boleh padam meski menghadapi keterbatasan anggaran. Ia mengimbau jajaran kabupaten/kota agar tetap menjaga dinamika organisasi dan menciptakan aktivitas produktif tanpa selalu bergantung pada kegiatan berbasis anggaran.
“Jangan berdiam diri hanya karena dana terbatas. Hidupkan suasana kantor dengan kegiatan non-budgeter, seperti diskusi, edukasi publik, atau sosialisasi pengawasan partisipatif. Ini penting untuk menjaga semangat dan eksistensi kelembagaan,” ujar Samsuar.
Kegiatan pembinaan ini juga menjadi wadah konsolidasi antara sekretariat dan jajaran pengawas di seluruh kabupaten/kota.
Melalui forum ini, Bawaslu Sulsel berharap dapat memperkuat koordinasi vertikal sekaligus menyiapkan SDM yang lebih tangguh menghadapi kompleksitas pengawasan pemilu di masa mendatang.


















































