Mahasiswa Magang Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Makassar (UIM), (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel kembali menegaskan komitmennya membangun ekosistem pendidikan demokrasi di kalangan generasi muda.
Hal itu tampak dalam kegiatan Penarikan Mahasiswa Magang Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Makassar (UIM) yang digelar di Sekretariat Bawaslu Sulsel, Jumat (19/09).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Sulsel, Awaluddin Mustafa, Dosen Pembimbing UIM, serta staf administrasi Bawaslu Sulsel, Fachrul Nawawi. Sebanyak tiga mahasiswa yang selama beberapa bulan terakhir menjalani program magang resmi ditarik kembali ke kampus setelah menyelesaikan masa praktik mereka.
Awaluddin Mustafa menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara Bawaslu Sulsel dan Universitas Islam Makassar. Menurutnya, program magang bukan sekadar rutinitas administrasi, tetapi sebuah proses pembelajaran nyata yang menghubungkan teori akademik dengan praktik kelembagaan.
“Kami siap menerima mahasiswa magang selanjutnya, sebab program ini memberi ruang pembelajaran sekaligus memperkenalkan tata kelola kelembagaan Bawaslu secara nyata. Di sini mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas dijalankan dalam kerja-kerja kepemiluan,” tegas Awaluddin.
Program magang ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana lembaga penyelenggara pemilu bekerja menjaga demokrasi. Dari pengelolaan administrasi hingga tata kelola organisasi, mahasiswa mendapat pengalaman praktis yang tidak bisa diperoleh hanya dari ruang kuliah.
Dengan pengalaman tersebut, mahasiswa diharapkan tidak hanya pulang membawa nilai akademik, tetapi juga etos kerja, kedisiplinan, dan pemahaman tentang pentingnya menjaga integritas demokrasi.
“Interaksi langsung dengan Bawaslu memberi pengalaman unik bagi mahasiswa, terutama tentang bagaimana lembaga negara berperan menjaga kualitas pemilu. Itu adalah bekal berharga bagi mereka sebagai calon intelektual muda,” ujarnya.
Sinergi antara Bawaslu dan perguruan tinggi menjadi bagian dari upaya memperluas literasi demokrasi. Melalui kerja sama semacam ini, kampus tidak hanya menyiapkan lulusan siap kerja, tetapi juga kader bangsa yang melek demokrasi.
Kegiatan penarikan mahasiswa magang kemudian ditutup dengan penyerahan simbolis dari Bawaslu Sulsel kepada dosen pembimbing UIM, menandai berakhirnya masa magang tiga mahasiswa tersebut.
Bawaslu Sulsel memastikan pintu kerja sama tetap terbuka bagi perguruan tinggi lain di Sulawesi Selatan.
“Program magang serupa akan terus dilanjutkan, sejalan dengan komitmen Bawaslu untuk menjadikan kampus sebagai mitra strategis dalam membangun demokrasi yang sehat dan berintegritas,” Pungkasnya.
