KabarMakassar.com — Buah matoa adalah buah asli Papua yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Padahal, buah tersebut memiliki potensi besar dalam bidang kesehatan berkat kandungan senyawa alaminya yang melimpah.
Secara botani, matoa termasuk dalam keluarga yang sama dengan leci serta kelengkeng. Buah ini mempunyai tekstur kenyal, aroma harum, dan cita rasa manis yang unik yakni perpaduan antara kelengkeng, durian, dan rambutan.
Di Papua, matoa sendiri telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Masyarakat lokal menggunakan hampir seluruh bagian buahnya, termasuk kulit serta biji, untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.
Akan tetapi, pemanfaatan buah matoa disayangkan masih terbatas di daerah asalnya. Banyak masyarakat di luar Papua bahkan belum pernah mencicipi atau mengenal manfaat dari buah yang satu ini.
Penelitian menunjukkan jika buah matoa kaya akan senyawa polifenol seperti flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Senyawa-senyawa tersebut dikenal memiliki sifat antioksidan, antimikroba, dan antidiabetes.
Bagian kulit buah matoa sendiri diketahui mengandung antioksidan paling tinggi. Ini menunjukkan jika kulit matoa, yang sering dianggap limbah, sebenarnya memiliki nilai fungsional yang tinggi.
Dengan kandungan bioaktif tersebut, matoa berpotensi dikembangkan sebagai bahan baku produk herbal mau pun suplemen kesehatan alami. Potensi ini masih amat terbuka untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Oleh sebab itu, diperlukan upaya promosi dan pengembangan yang lebih luas agar buah matoa mampu dikenal dan dimanfaatkan secara optimal, tidak hanya di Papua namun juga di tingkat nasional dan internasional.
Dilansir dari Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut manfaat dari mengonsumsi matoa, yaitu:
1. Lancarkan pencernaan
Dalam pengobatan tradisional, buah matoa sering dimanfaatkan sebagai salah satu solusi alami untuk membantu memperlancar sistem pencernaan.
Kandungan nutrisi serta senyawa aktif di dalam buah ini dipercaya memiliki efek positif terhadap kesehatan saluran cerna.
Salah satu manfaat utama dari buah matoa diduga berasal dari kandungan antioksidannya yang tinggi.
Antioksidan tersebut diyakini mampu mendukung pertumbuhan bakteri baik (probiotik) di dalam usus sekaligus menghambat perkembangan bakteri jahat, sehingga tercipta keseimbangan mikroorganisme yang optimal untuk fungsi pencernaan.
Dengan sistem pencernaan yang lebih seimbang dan lancar, maka risiko mengalami gangguan seperti sembelit, diare, hingga penyakit radang usus pun dapat ditekan.
Oleh sebab itu, konsumsi buah matoa secara rutin dapat menjadi bagian dari pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan saluran cerna.
2. Turunkan kadar gula darah
Sejumlah penelitian mengindikasikan jika ekstrak buah matoa memiliki potensi dalam membantu menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah.
Khasiat tersebut diduga berasal dari kandungan senyawa fenolik yang ada dalam buah matoa, yang memiliki sifat bioaktif dan berperan dalam pengelolaan kadar glukosa dalam tubuh.
Senyawa fenolik dalam ekstrak matoa dipercaya dapat menghambat proses penyerapan gula di saluran pencernaan, khususnya di usus.
Dengan demikian, konsumsi ekstrak buah matoa mampu menjadi pilihan alami yang mendukung pengendalian kadar gula darah, terkhususnya bagi individu dengan diabetes atau yang berisiko mengalami gangguan metabolisme glukosa.
3. Cegah penyakit kanker
Buah matoa diketahui mempunyai beragam manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah potensi dalam membantu mencegah penyakit kanker.
Kandungan senyawa alami di dalam buah tersebut menjadikannya sebagai salah satu buah tropis yang patut diperhitungkan dalam pola makan sehat.
Khasiat itu diduga berasal dari kandungan antioksidan yang cukup tinggi dalam buah matoa.
Antioksidan sendiri merupakan senyawa yang berperan penting dalam menangkal efek negatif dari radikal bebas yang masuk atau terbentuk di dalam tubuh.
Radikal bebas diketahui mampu merusak sel dan jaringan tubuh, yang pada akhirnya berisiko memicu pertumbuhan sel kanker.
Oleh sebab itu, konsumsi buah matoa secara rutin dalam jumlah wajar mampu menjadi bagian dari upaya preventif untuk menjaga kesehatan sel-sel tubuh dan mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti kanker.
4. Jaga kesehatan jantung
Buah matoa memiliki potensi untuk mendukung kesehatan jantung, terutama berkat kandungan antioksidan alami berupa polifenol yang terdapat di dalamnya.
Senyawa tersebut telah dikenal luas dalam dunia medis sebagai zat aktif yang berkontribusi terhadap perlindungan sistem kardiovaskular.
Polifenol berperan guna mengurangi proses peradangan di dalam tubuh, membantu menurunkan tekanan darah, serta menekan kadar kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Ketiga mekanisme ini amat penting dalam menjaga fungsi jantung tetap optimal.
Dengan mengonsumsi buah matoa secara rutin dan dalam takaran yang tepat, maka diyakini mampu membantu menurunkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular.
Beberapa kondisi serius yang berpotensi dicegah diantaranya adalah gagal jantung, serangan jantung, hingga stroke.
Walau buah matoa memiliki sejumlah potensi manfaat bagi kesehatan, efektivitasnya secara ilmiah masih memerlukan dukungan dari penelitian yang lebih lanjut.
Oleh sebab itu, penting untuk tetap bersikap bijak dalam mengonsumsinya serta tidak menganggapnya sebagai satu-satunya solusi dalam menjaga kesehatan tubuh.
Konsumsi buah matoa sebaiknya dilakukan dalam porsi yang wajar. Pasalnya, jika dikonsumsi secara berlebihan, maka buah ini diduga dapat menimbulkan efek samping seperti pusing dan mual.
Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun berasal dari sumber alami, segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan tetap mampu menimbulkan risiko.
Perlu diingat bahwa tidak ada satu jenis makanan yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan nutrisi atau mencegah semua penyakit.
Untuk itu, penting mengombinasikan konsumsi buah matoa dengan pola makan bergizi seimbang juga menerapkan gaya hidup sehat secara menyeluruh demi hasil yang optimal bagi kesehatan tubuh.