Benarkah Air Kelapa Bisa Membuat Kulit Bayi Putih? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kandungan

2 weeks ago 14

KabarMakassar.com — Mitos soal air kelapa yang dipercaya bisa membuat kulit bayi dalam kandungan menjadi putih rupanya masih hidup di tengah masyarakat. Namun, para ahli menegaskan bahwa kepercayaan itu tidak memiliki dasar ilmiah.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan menjelaskan, hingga saat ini tidak ada literatur medis atau bukti ilmiah yang menyebutkan air kelapa berpengaruh terhadap warna kulit bayi.

Dalam pandangan kedokteran, warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik, yakni jumlah serta aktivitas sel penghasil pigmen atau melanosit yang diwariskan dari orang tua.

Air kelapa sendiri tidak memiliki kandungan zat yang bisa memengaruhi produksi melanin pada janin, sehingga tidak mungkin secara biologis dapat mengubah warna kulit bayi.

“Dengan demikian, kepercayaan tersebut tidak berasal dari dasar ilmiah medis, melainkan murni merupakan mitos tanpa mekanisme biologis yang dapat dijelaskan secara medis,” tukasnya, Senin (06/10).

Meskipun dari sisi medis tidak ada dasar, mitos seperti ini tetap populer disebabkan sejumlah faktor.

Beberapa diantaranya karena kepercayaan turun-temurun sering diwariskan secara lisan tanpa diuji secara ilmiah juga kurangnya literasi kesehatan, dimana sulit membedakan antara tradisi dengan bukti ilmiah.

“Serta disebabkan karena air kelapa benar-benar memiliki manfaat nyata seperti menjaga hidrasi dan memenuhi mineral, beberapa klaim yang salah kemudian berkembang dan dipercayai masyarakat,” terangnya.

Ia mengaku, banyak pasiennya yang menanyakan terkait air kelapa muda saat melakukan konsultasi kehamilan.

Beberapa mitos yang paling sering dijumpai, diantaranya adalah air kelapa bisa memutihkan kulit bayi, air kelapa mampu membuat air ketuban lebih jernih, minum air kelapa menjelang persalinan dapat mempercepat atau mempermudah proses lahir hingga air kelapa bisa membuat bayi lahir bersih, tidak berlemak (tanpa vernix).

“Padahal secara medis, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik, bukan oleh makanan atau minuman selama hamil. Begitu pula kondisi air ketuban dan proses persalinan dipengaruhi oleh faktor hormonal serta kondisi medis ibu, bukan oleh konsumsi air kelapa,” tegasnya.

Air kelapa, kata dr. Astra, boleh diminum sebagai cairan alami untuk hidrasi, namun tidak memiliki efek langsung terhadap warna kulit bayi, kejernihan air ketuban, maupun percepatan persalinan.

“Hal-hal seperti ini perlu diluruskan oleh dokter spesialis obgyn, agar ibu hamil memperoleh informasi yang benar berdasarkan bukti ilmiah dan tidak mudah terpengaruh oleh mitos yang beredar,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia menekankan literasi kesehatan sangat penting untuk membantu meluruskan mitos seputar kehamilan.

Adanya literasi kesehatan memungkinkan ibu, keluarga, dan masyarakat membedakan antara klaim berbasis data medis dan mitos atau tradisi.

“Juga menghindari praktik yang berisiko seperti over-konsumsi suplemen atau minuman tertentu, atau penggantian terapi medis,” tandasnya.

Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Air Kelapa

Untuk diketahui, kandungan nutrisi yang terdapat dalam air kelapa meliputi, air dan cairan sekitar 90 persen untuk hidrasi, karbohidrat atau gula alami yang memberi energi ringan, serta elektrolit yang terdiri dari kalium tinggi, natrium, magnesium dan kalsium yang penting untuk keseimbangan cairan dan fungsi sel.

Selain itu ada pula vitamin, termasuk vitamin C dan beberapa vitamin B dalam jumlah kecil dengan peran sebagai kontribusi mikro serta mineral trace dan senyawa fitokimia sebagai efek antioksidan ringan dalam beberapa penelitian.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) tersebut menyampaikan bahwa secara medis, air kelapa terbukti bermanfaat terkhususnya untuk hidrasi serta keseimbangan elektrolit.

“Kandungan utamanya mencakup air, kalium, natrium, magnesium, dan karbohidrat alami. Dimana mampu membantu menggantikan cairan tubuh, terutama bila ibu hamil mengalami mual, muntah, atau banyak berkeringat,” jelasnya.

Beberapa penelitian, kata dr. Astra, juga menunjukkan potensi efek tambahan. Misalnya, membantu meredakan mual ringan pada trimester awal, memberikan efek antioksidan dan membantu menstabilkan metabolisme.

Akan tetapi, belum ada bukti klinis kuat pada manusia bahwa air kelapa berpengaruh terhadap hasil kehamilan secara signifikan termasuk warna kulit bayi, berat lahir, atau lama persalinan.

“Karena itu, dari sisi medis, air kelapa aman dan boleh diminum sebagai cairan alami pendukung hidrasi, namun bukan terapi utama atau suplemen wajib kehamilan,” ujarnya.

Dalam praktik medis sendiri air kelapa sering dianggap sebagai pilihan minuman hidrasi alami yang umumnya aman, selama tidak berlebihan serta ibu dalam kondisi kesehatan yang baik.

Dokter mungkin menyarankan ibu untuk memilih air kelapa segar atau yang pasteurisasi dan tanpa tambahan gula, serta memperhatikan kondisi ibu baik itu fungsi ginjal, kadar kalium, juga status glukosa.

“Namun, dokter tidak akan menyetujui klaim bahwa air kelapa membuat bayi lebih putih atau mempercepat persalinan, karena tidak didukung bukti yang kuat,” imbuhnya.

Meski umumnya aman, terdapat potensi risiko bila air kelapa dikonsumsi berlebihan. Seperti, dapat terjadi hiperkalemia (kadar kalium darah tinggi) terutama pada ibu dengan gangguan ginjal atau yang menggunakan obat yang mempengaruhi kalium.

Peningkatan asupan gula atau kalori dari air kelapa meskipun natural perlu diperhatikan jika ibu memiliki risiko diabetes gestasional.

“Produk kemasan bisa mengandung tambahan gula atau pengawet, maka harus selalu memeriksa label dan risiko mikrobiologis bila air kelapa dari sumber yang tidak higienis,” ucapnya.

Dampak Konsumsi Air Kelapa untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Lebih jauh, Owner Klinik Ibu & Anak Astra Medica Clinic Makassar tersebut membeberkan sejumlah dampak kesehatan yang bisa dirasakan ibu hamil saat mengonsumsi air kelapa, diantaranya:

– Mencegah dehidrasi

Air kelapa merupakan salah satu minuman yang kaya akan kandungan elektrolit. sehingga minum air kelapa saat hamil bisa mencegah ibu hamil mengalami dehidrasi.

– Meredakan morning sickness

Karena mengandung sejumlah mineral penting, minum air kelapa dianggap mampu meredakan morning sickness pada sebagian ibu hamil, khususnya pada trimester pertama.

– Menurunkan tekanan darah

Minum air kelapa saat hamil dipercaya bisa mengurangi tekanan darah. Manfaat tersebut diperoleh dari kandungan kalium pada air kelapa. Namun, cairan ini bukanlah pengganti pengobatan untuk tekanan darah tinggi.

Sehingga, ibu hamil yang memiliki darah tinggi tetap harus mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Sebaliknya, untuk ibu hamil yang memiliki kecenderungan tekanan darah rendah, maka konsumsi air kelapa mungkin dapat dikurangi dulu.

Sementara itu bagi janin, efek langsung dari air kelapa terhadap bayi dalam hal warna kulit atau pigmentasi belum terbukti secara ilmiah.

Nutrisi ibu yang baik, termasuk hidrasi tentu mendukung pertumbuhan janin secara umum, namun air kelapa bukan sumber utama nutrisi janin penting seperti zat besi, protein, DHA, dan lainnya.

“Tidak ada data kuat yang menunjukkan bahwa konsumsi berlebih atau moderat air kelapa berdampak negatif pada janin, asalkan kondisi medis ibu normal,” paparnya.

Dengan demikian, dalam kerangka medis, air kelapa bisa direkomendasikan sebagai salah satu pilihan minuman hidrasi alami namun hanya sekadar pelengkap, bukan pengganti.

Karena bukti manfaat spesifik pada kehamilan, selain hidrasi, masih terbatas maka air kelapa tidak dapat dijadikan “obat” atau “diet khusus” bagi ibu hamil.

“Konsumsi secara wajar, contohnya 1 sampai 2 gelas sehari tergantung kondisi, gunakan air kelapa segar atau yang dipasteurisasi, hindari varian dengan tambahan gula tinggi, dan selalu mempertimbangkan kondisi medis individual,” jelasnya.

Apabila penelitian masa depan menunjukkan manfaat tambahan, pedoman medis dapat diperbarui, akan tetapi saat ini posisinya sebagai minuman pendukung hidrasi alami, bukan sebagai intervensi medis utama.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news