BPS Catat Tren Positif, Kenaikan Pengeluaran dan Pendidikan Dongkrak IPM 2025

6 days ago 28
BPS Catat Tren Positif, Kenaikan Pengeluaran dan Pendidikan Dongkrak IPM 2025Grafik BPS Terkait IPM (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini didorong oleh perbaikan pada seluruh indikator utama penyusun IPM, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pengeluaran masyarakat.

“Dari sisi kesehatan, Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir tercatat mencapai 74,47 tahun, atau naik 0,32 tahun dibandingkan tahun 2024,” tulis BPS dalam rilisnya, Minggu (16/11).

Angka ini menunjukkan perbaikan layanan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Pada aspek pendidikan, dua indikator penting juga mengalami kenaikan. Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas mencapai 13,30 tahun, meningkat 0,09 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan peluang pendidikan yang semakin terbuka.

Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas tercatat 9,07 tahun, atau naik 0,22 tahun, menunjukkan semakin banyak penduduk yang menempuh pendidikan lebih lama.

“Dari sisi kesejahteraan, pengeluaran riil per kapita per tahun (disesuaikan) mencapai Rp12.802.000, meningkat Rp461.000 dari tahun sebelumnya,” lanjut BPS.

Kenaikan ini menjadi indikator membaiknya kemampuan daya beli dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Secara umum, peningkatan seluruh komponen ini mengindikasikan bahwa pembangunan manusia pada 2025 bergerak ke arah yang lebih baik dengan peningkatan kualitas kesehatan, akses pendidikan, dan kondisi ekonomi masyarakat.

Terkait pendidikan, Data BPS juga menunjukkan tren positif dalam tingkat penyelesaian pendidikan dasar di Indonesia. Dalam kurun waktu 2020 hingga 2024, capaian tingkat penyelesaian sekolah untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan sederajat menunjukkan peningkatan yang konsisten, meskipun dengan laju pertumbuhan yang cenderung melambat pada tahun-tahun terakhir.

Pada tahun 2020, tingkat penyelesaian sekolah untuk SD/sederajat tercatat sebesar 96%. Angka tersebut meningkat pada 2021 menjadi 97,37%, dan terus naik menjadi 97,82% pada 2022. Tren positif ini berlanjut pada 2023 dengan capaian 97,83%, dan sedikit meningkat pada 2024 menjadi 97,84%.

Kenaikan yang relatif stabil tersebut menunjukkan bahwa akses pendidikan dasar di Indonesia semakin merata. Meski peningkatan dalam beberapa tahun terakhir tampak melambat, capaian di atas 97% menandakan bahwa mayoritas anak usia sekolah dasar kini telah berhasil menamatkan pendidikannya.

Sementara itu, capaian tingkat penyelesaian sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Indonesia juga menunjukkan tren peningkatan yang konsisten selama lima tahun terakhir. Data BPS mencatat bahwa dari tahun 2020 hingga 2024, semakin banyak peserta didik yang berhasil menamatkan pendidikan di tingkat ini.

Pada tahun 2020, tingkat penyelesaian sekolah untuk SMP/sederajat tercatat sebesar 87,89%. Angka tersebut naik pada 2021 menjadi 88,88%, kemudian meningkat signifikan pada 2022 menjadi 90,12%. Peningkatan masih berlanjut pada 2023 dengan capaian 90,44%, hingga akhirnya mencapai 91,15% pada tahun 2024.

Kenaikan berkelanjutan dalam lima tahun terakhir ini menunjukkan adanya kemajuan nyata dalam pemerataan pendidikan menengah pertama di Indonesia, dengan semakin banyak siswa mampu menamatkan jenjang SMP. Dengan capaian di atas 91% pada 2024, Indonesia berada pada jalur positif menuju target peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan menengah di seluruh daerah

Jenjang pendidikan menengah atas merupakan tahapan penting dalam membentuk kesiapan generasi muda untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun memasuki dunia kerja. Tingkat penyelesaian sekolah di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat menjadi salah satu indikator keberhasilan sistem pendidikan nasional dalam menjaga partisipasi belajar hingga akhir jenjang menengah.

Serupa dengan jenjang sebelumnya, capaian tingkat penyelesaian sekolah pada jenjang SMA/sederajat dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan yang stabil. Pada tahun 2020, tingkat penyelesaian SMA/sederajat tercatat sebesar 63,95%. Angka tersebut naik menjadi 65,94% pada 2021, meskipun sempat sedikit menurun pada 2022 menjadi 65,23%. Tren positif kembali terlihat pada 2023 dengan capaian 66,79%, dan berlanjut meningkat pada 2024 hingga mencapai 67,07%.

Peningkatan bertahap selama periode 2020-2024 menunjukkan adanya kemajuan dalam pemerataan pendidikan menengah atas di Indonesia, meskipun lajunya masih relatif lambat dibanding jenjang di bawahnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news