
KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menegaskan bahwa keselamatan berlalu lintas tidak bisa hanya dipandang sebagai urusan teknis jalan raya, melainkan budaya disiplin yang harus ditanamkan sejak usia dini.
Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas yang digelar Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar di Bosowa School, Jumat (22/08).
Acara ini menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari Jasa Raharja, Kejaksaan Negeri Makassar, hingga Polrestabes Makassar, yang memberikan edukasi kepada siswa SD, SMP, dan SMA.
Di hadapan ratusan pelajar, Appi menekankan bahwa aturan lalu lintas bukan sekadar rambu di jalan, melainkan panduan dasar yang menjaga keteraturan sosial.
“Peraturan lalu lintas adalah dasar kita bergerak di ruang interaksi. Kalau aturan ini diabaikan, akan terjadi kekacauan yang ujungnya merugikan diri sendiri dan orang lain. Saya ingin anak-anakku di sini tumbuh dengan kesadaran bahwa keselamatan di jalan dimulai dari disiplin diri,” ujar Appi.
Ia mencontohkan banyak pelanggaran kecil yang sering ditemui di jalan, seperti menerobos lampu merah, tidak memakai helm, hingga parkir di trotoar. Menurutnya, kebiasaan mengabaikan hal-hal kecil itulah yang lama-lama menciptakan masalah besar.
“Kalau kita biasakan melanggar aturan kecil, jangan heran kalau akhirnya muncul persoalan besar di masyarakat. Budaya itu harus kita ubah,” tegasnya.
Appi juga menyoroti pentingnya memasukkan pendidikan lalu lintas ke dalam kurikulum dasar. Dengan begitu, anak-anak sudah terbiasa menghormati hak pejalan kaki maupun pesepeda sejak bangku sekolah.
“Kalau kita ke negara lain, zebra cross dan traffic light itu sangat dihormati. Di sana, pejalan kaki adalah prioritas utama. Nah, budaya tertib itu harus kita mulai bangun di Makassar, dimulai dari sekolah,” jelasnya.
Ia bahkan berpesan khusus kepada siswa agar tidak tergesa-gesa ingin mengendarai kendaraan jika belum cukup umur. “Kalau belum punya SIM, jangan paksakan diri. Taatilah aturan, karena keselamatan bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk orang lain,” katanya.
Tak hanya kepada siswa, Munafri juga menitipkan pesan kepada aparat terkait. Ia meminta agar rambu-rambu lalu lintas di sekitar sekolah lebih diperhatikan, terutama di jam bubar sekolah.
“Anak-anak sering bergerombol di jalan saat pulang sekolah. Rambu yang jelas dan tegas bisa meminimalisir potensi kecelakaan. Ini harus jadi perhatian Dishub dan kepolisian,” ungkapnya.
Ia menilai kegiatan edukasi ini adalah langkah awal yang baik untuk membangun budaya tertib lalu lintas di Makassar.
“Kalau kita semua sadar, patuh, dan menghormati aturan, insyaAllah angka kecelakaan bisa ditekan, dan kota ini akan lebih nyaman bagi semua orang,” pungkasnya.