Penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH), (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Upaya menekan angka kemiskinan kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Gowa. Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, turun langsung ke lapangan menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan paket sembako untuk 177 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di lima kecamatan.
Pembagian ini dilakukan di sela program One Day One District, Selasa (23/09). Dua titik menjadi pusat kegiatan, yakni Aula Kantor Camat Bontomarannu untuk warga Kecamatan Bontomarannu, Parangloe, dan Manuju, serta Aula Kantor Camat Bontolempangan untuk warga Kecamatan Bontolempangan dan Bungaya.
Bupati Husniah menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari komitmen pemerintah untuk hadir di tengah masyarakat.
“Hari ini saya turun langsung ke kecamatan-kecamatan karena ingin memastikan program bantuan benar-benar sampai dan dirasakan manfaatnya. Ini bukan sekadar seremonial, tapi komitmen kami mendengar langsung suara masyarakat,” ujarnya.
Data penyaluran menunjukkan, Kecamatan Bontomarannu menerima bantuan untuk 56 KPM, Kecamatan Manuju sebanyak 36 KPM, dan Kecamatan Parangloe 16 KPM. Adapun Kecamatan Bontolempangan mendapat 54 KPM yang terdiri dari penerima KKS PKH dan sembako, sementara Kecamatan Bungaya tercatat 15 KPM.
Bupati Husniah mengingatkan bahwa program PKH di Gowa telah berjalan sejak 2013–2014. Program ini terus diperkuat dengan kerja sama antara Pemkab Gowa, Kementerian Sosial, Dinas Sosial, BNI sebagai bank penyalur, hingga para pendamping PKH.
“Semua ini adalah bukti bahwa program kesejahteraan berjalan baik, namun kita tidak boleh berpuas diri karena tantangan kesejahteraan masih ada,” katanya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Gowa pada 2024 turun menjadi 6,85 persen, dari sebelumnya 7,42 persen. Penurunan ini turut ditopang oleh bantuan pangan yang pada Juni–Juli 2025 telah menjangkau 47.184 keluarga, masing-masing menerima 20 kilogram beras.
Meski demikian, Bupati menekankan bahwa menanggulangi kemiskinan tidak cukup hanya dengan bantuan tunai.
“Pemkab Gowa menerapkan tiga strategi utama, yakni mengurangi beban pengeluaran masyarakat melalui bantuan pangan, pendidikan, dan kesehatan, memperkuat validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta mendorong graduasi agar penerima manfaat bisa mandiri,” jelasnya.
Ia juga berpesan tegas kepada penerima manfaat agar tidak menyalahgunakan bantuan.
“Pergunakan kartu ini sebaik-baiknya. Tidak semua orang bisa mendapatkannya. Sudah banyak kejadian kartu diblokir pihak bank karena disalahgunakan, bahkan ada yang terindikasi untuk judi online. Jangan sampai hal itu terjadi lagi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, seorang penerima manfaat bernama Rahmawati dari Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, menyampaikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, ini ketiga kalinya saya menerima bantuan PKH. Sangat membantu biaya sekolah anak-anak dan kebutuhan rumah tangga,” ucapnya penuh haru.
Turut hadir mendampingi kegiatan tersebut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Kepala Dinas Pendidikan, pimpinan BNI Cabang Gowa, camat setempat, Ketua BAZNAS Gowa, Ketua Tim LACAK, para pendamping PKH, dan ratusan warga penerima manfaat.


















































