Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian, saat Tinjau Poskamling di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian, turun langsung meninjau pos keamanan lingkungan (poskamling) di Kecamatan Rappocini, Kelurahan Banta-Bantaeng, Kamis (11/09) malam.
Kehadiran Tito bukan sekadar patroli rutin, melainkan bentuk apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang bergerak cepat mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
Dalam kunjungan tersebut, Tito didampingi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Sekretaris Daerah Kota Makassar Zulkifly Nanda, serta Camat Rappocini M. Aminuddin.
Ia memuji langkah Pemkot yang membentuk posko-posko Siskamling di tingkat RT, RW, hingga kelurahan. Menurutnya, kebijakan ini sejalan dengan instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk memperkuat keamanan berbasis lingkungan melalui ronda malam.
“Kami mengapresiasi langkah cepat Pemkot Makassar. Terima kasih banyak Pak Wali Kota. Dalam melaksanakan tugas, mari betul-betul menjaga keamanan,” ujar Tito.
Tito menegaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya menjaga ketertiban warga, tetapi juga berpotensi menjadi role model nasional dalam sistem keamanan komunitas.
Ia mengakui, Siskamling yang digerakkan langsung oleh warga memberikan rasa aman lebih kuat dibandingkan pengawasan aparat semata.
“Kalau masyarakat kompak, orang yang mau berbuat jahat pasti berpikir ulang. Di Bekasi pernah ada kasus penyerbuan, tapi karena warganya solid, niat jahat itu bisa dicegah,” jelas mantan Kapolri itu.
Ia juga mengingatkan bahwa tradisi menjaga keamanan lingkungan bukanlah hal baru di Indonesia. Sejak masa lalu, desa-desa memiliki jagabaya yang mengawasi keamanan setempat. “Tradisi ini terbukti efektif, dan kini kita hidupkan kembali agar lebih kuat,” tambah Tito.
Melihat kesungguhan warga Makassar, Tito optimistis Siskamling akan kembali menjadi tradisi kuat di Indonesia. Ia mendorong agar setiap RT, RW, kelurahan, bahkan desa di seluruh nusantara memiliki poskamling aktif.
“Makassar kita dorong jadi model nasional. Semangat gotong royong warganya patut dicontoh oleh daerah lain,” pungkas Tito.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menegaskan bahwa penguatan Siskamling bukan hanya soal keamanan, tetapi juga perekat sosial antarwarga. Menurutnya, poskamling harus berfungsi sebagai tempat berkumpul, berdiskusi, hingga mempererat persaudaraan.
“Poskamling bukan sekadar tempat nongkrong sambil main handphone. Ini wadah memperkuat kebersamaan, bahkan membantu warga baru agar cepat membaur,” tegas Appi.
Ia mengungkapkan, sebagian poskamling di Makassar sudah permanen, sementara lainnya masih bersifat sementara. Namun yang terpenting, kata dia, adalah adanya wadah partisipasi warga dalam menjaga keamanan lingkungannya sendiri.
Appi juga memastikan bahwa stabilitas keamanan Makassar relatif baik dan terkendali. “Alhamdulillah, Makassar sekarang dalam kondisi yang sangat baik. Dengan dukungan penuh masyarakat, kami optimis Siskamling akan menjadi garda terdepan menjaga ketertiban,” tambahnya.
Sedangkan, Camat Rappocini, M. Aminuddin, menjelaskan bahwa wilayahnya menjadi salah satu contoh keberhasilan penerapan Siskamling. Saat ini terdapat 12 posko induk yang tersebar di setiap kelurahan, dengan ronda malam terstruktur dan melibatkan Ketua RT, RW, hingga Linmas.
Bahkan, saat terjadi demonstrasi, posko Siskamling Rappocini sempat beroperasi 24 jam penuh untuk menjaga keamanan lingkungan. “Kami menunjukkan keseriusan dalam mendukung instruksi pemerintah pusat dan menjaga kondusivitas wilayah,” ujar Aminuddin.
