Dekranasda Makassar Kaji Ulang Strategi Ekonomi Kreatif Lewat Studi Tiru ke Sleman

1 month ago 17
Dekranasda Makassar Kaji Ulang Strategi Ekonomi Kreatif Lewat Studi Tiru ke SlemanDekranasda Makassar saat Studi Tiru, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Upaya memperkuat sektor ekonomi kreatif di Kota Makassar memasuki babak baru. Di tengah tantangan globalisasi dan ketatnya persaingan antar daerah, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Makassar mulai mengkaji ulang pendekatannya dalam membina pelaku usaha lokal.

Salah satu langkah konkretnya adalah melalui kunjungan studi tiru ke Dekranasda Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (7/8).

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Makassar, Melinda Aksa, yang membawa serta jajaran pengurus. Agenda ini bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi bagian dari langkah strategis untuk membangun peta jalan baru pengembangan kerajinan dan UMKM berbasis kearifan lokal yang lebih kompetitif.

“Kami ingin belajar dari daerah yang sudah lebih dulu sukses membina perajin dan memasarkan produk secara sistematis. Sleman adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah dan pelaku UMKM bisa menghasilkan dampak nyata,” ujar Melinda.

Selama ini, Dekranasda Sleman dikenal sebagai model pengelolaan industri kerajinan yang terintegrasi, mulai dari pendampingan perajin, pelatihan desain dan manajemen, hingga promosi produk di pasar nasional dan internasional. Galeri Dekranasda Sleman bahkan telah berfungsi bukan hanya sebagai ruang pamer, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

Melinda Aksa menilai pendekatan yang diterapkan Sleman bisa diadopsi dengan penyesuaian karakter lokal Makassar. Ia menyebut, potensi kerajinan Makassar sangat besar, namun perlu didorong dengan sistem pembinaan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

“Saya punya mimpi ada produk khas Makassar yang bisa masuk pasar internasional, tapi itu tidak bisa dicapai tanpa sistem. Kita perlu membangun ekosistem yang kuat dari bawah: dari pelatihan, desain, pembiayaan, sampai pemasaran digital,” tegas Melinda.

Selain sesi diskusi, rombongan Makassar juga meninjau langsung ruang pelatihan dan workshop perajin binaan Sleman. Observasi ini memberikan gambaran lebih komprehensif tentang bagaimana proses pembinaan dilakukan tidak hanya dengan pendekatan administratif, tetapi juga berbasis pendampingan teknis dan kreatif.

Langkah Dekranasda Makassar ini menjadi sinyal penting bahwa kota ini tidak sekadar mengandalkan potensi, tetapi juga mulai membangun strategi jangka panjang untuk menjadikan industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan.

Kini tantangannya adalah bagaimana hasil studi tiru tersebut diterjemahkan dalam kebijakan konkret di Makassar—terutama dalam hal insentif bagi perajin, integrasi dengan sektor pariwisata, dan pelibatan generasi muda sebagai pelaku kreatif masa depan.

Jika dikelola dengan serius, transformasi ini bisa menjadi peluang Makassar untuk tidak hanya unggul secara lokal, tetapi juga diperhitungkan dalam peta industri kreatif nasional

Sekretaris Dekranasda Kabupaten Sleman, Dwi Wulandari, memaparkan sejumlah program unggulan, termasuk strategi menghubungkan perajin lokal dengan pasar digital, pemanfaatan ruang publik sebagai etalase produk daerah, hingga skema pembiayaan inklusif untuk UMKM kreatif.

“Kami menyambut baik ketertarikan Makassar. Prinsip kami sederhana: pendampingan harus kontinu, pembinaan harus adaptif, dan kebijakan harus mendukung perajin dari hulu ke hilir,” kata Dwi.

Ia juga menyatakan kesiapan Dekranasda Sleman untuk menjalin kerja sama jangka panjang, khususnya dalam pertukaran gagasan, pelatihan bersama, dan promosi kerajinan lintas daerah. Menurutnya, industri kerajinan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, apalagi di tengah tantangan teknologi dan perubahan tren global yang sangat cepat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news