tangkapan layar massa aksi di depan polretasbes Makassar (Dok:Ist)KabarMakassar.com — Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa dari masyarakat di depan Polrestabes Makassar berakhir ricuh. Sejumlah massa diamankan pihak kepolisian.
Sejumlah massa yang melakukan aksi unjuk rasa sempat membakar ban bekas di depan kantor Polrestabes Makassar Jalan Ahmad Yani, Senin (01/09) sekitar pukul 16.30 wita.
Setelah melakukan orasi, petugas langsung membubarkan paksa, sehingga para pengunjuk rasa kabur dan dikejar pihak kepolisian. Aksi kejar-kejaran tersebut berujung penangkapan terhadap para massa aksi.
“Ada 4 atau 5 orang (diamankan). Massa biasa,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana kepada wartawan dilokasi aksi.
Pembubaran terhadap massa aksi di depan Polrestabes Makassar, kata Arya bahwa massa melakukan pembakaran ban di jalan saat arus lalu lintas masih berjalan lancar, sehingga pihaknya khawatir ada kendaraan yang terkena api dari ban yang dibakar tersebut.
“Khawatirnya kalau bannya terbakar terlalu besar apinya, ada mobil lewat mencederai kendaraan lain, orang lain. Kita tidak ingin lagi ada kebakaran-kebakaran berikutnya,” terangnya.
Meski demikian, kata Arya sejumlah. Massa aksi yang telah diamankan tersebut telah dipulangkan. Ia menerangkan bahwa massa tersebut hanya diberikan imbauan untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain dalam aksinya.
“Sebenarnya diamankan saja. Diamankan, ditanyai, tapi sudah dipulangkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arya menerangkan bahwa aksi sejumlah massa yang terdiri dari mahasiswa dna masyarakat ini, telah berjalan kondusif dan tertib.
Dari pantauan, massa yang melakukan aksi unjuk rasa telah membubarkan diri sekitar pukul 17.30 wita dari sejumlah titik aksi unjuk rasa di Kota Makassar.
“Alhamdulillah kondusif. Kami dari kepolisian juga yang tadinya masih ada hal-hal yang dipermasalahkan, hari ini sudah tidak ada, sudah dijelaskan semua oleh Bapak Kapolri, oleh Bapak TNI. Termasuk yang dijakarta sudah dilakukan dengan baik,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ribuan massa aksi dari berbagai aliansi mahasiswa penuhi Fly Over hingga menutup penuh Jalan AP Pettarani dan Jalan Urip Sumoharjo Makassar. Dalam aksinya mereka menuntut terkait isu pemerintah termasuk insiden tragis tewasnya Drive ojol, Affan Kurniawan yang terlindas mobil di Jakarta.
Dalam pantauan dilokasi, ribuan massa mulai memenuhi Fly over sejak pukul 14.30 wita, mereka datang dari berbagai aliansi mahasiswa di Kota Makassar, mulai dari UNM, UIT, Permahi, Hingga HMI.
Ketua HMI MPO Cab Makassar, Yusuf Kasim Bakri mengatakan bahwa aksi demo yang dilakukan pihaknha menuntut kejadian tewasnya Drive ojol tersebut di Jakarta, sehingga ia menilai menjadi catatan kelam bagi institusi kepolisian.
“Karena hal tersebut menunjukkan bahwa kepolisian saat ini bukan lagi berfungsi melindungi hak-hak asasi manusia, padahal idealnya kepolisian hadir untuk melindungi human rights protection. Namun kenyataannya, dengan rentetan peristiwa yang terjadi belakangan ini, kepolisian justru selalu menyelesaikan persoalan dengan jalur kekerasan,” kata Yusuf kepada wartawan di lokasi aksi, Senin (01/09).
HMI menilai bahwa aksi yang dilakukan para massa aksi kali ini tidak lepas dari kesewenangan DPR RI yang sempat mewacanakan kenaikan tunjangan kinerja anggota DPR dengan dalih demi kepentingan rakyat.
“Walaupun belakangan, lewat konferensi pers bersama pimpinan parpol, Presiden Prabowo menyatakan akan menganulir wacana itu,” terangnya.
Namun, ia mengatakan bahwa DPR RI mencabut wacana tersebut, setelah menuai reaksi publik yang mengakibatkan adanya kerusuhan.
“Artinya, kebijakan sering kali lahir bukan karena keberpihakan pada rakyat, melainkan setelah menunggu kemarahan publik,” jelasnya


















































