
KabarMakassar.com — Pasca insiden kebakaran yang melanda Gedung DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, aktivitas legislatif tetap berjalan meski dalam keterbatasan.
Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi (Cicu ), menegaskan bahwa pihaknya tengah membahas lokasi kantor sementara agar kegiatan kedewanan tidak terhambat.
Menurutnya, proses pencarian kantor sementara saat ini sudah mengerucut pada beberapa pilihan gedung milik Pemerintah Provinsi Sulsel.
“Sementara ini sedang kami diskusikan lebih dalam dengan pihak Gubernuran. Lokasi mana yang benar-benar tepat untuk kita pakai untuk kantor,” kata Cicu usai menyalurkan bantuan kepada warga, Jumat (05/09).
Ia menyebut, setidaknya ada tiga dinas yang dipertimbangkan untuk dijadikan kantor sementara DPRD Sulsel. Ketiganya adalah Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag).
“Sudah mengerucut menjadi beberapa pilihan saja, tinggal nanti kita tentukan mana yang paling memungkinkan. Prinsipnya, kami butuh ruang yang representatif agar kerja-kerja kedewanan tetap berjalan,” ujarnya.
Meski belum ada keputusan final, DPRD Sulsel tetap berusaha menjalankan aktivitasnya. Cicu menegaskan, rapat-rapat penting seperti paripurna tetap dilaksanakan. Bahkan, pada hari yang sama DPRD Sulsel menggelar paripurna terkait APBD Perubahan.
Selain soal ketersediaan gedung, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan utama. Cicu menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta masukan aparat keamanan sebelum memutuskan apakah rapat bisa digelar secara tatap muka atau harus beralih ke sistem virtual.
“Kalau memang tidak dimungkinkan untuk tatap muka karena alasan keamanan, ya kita lakukan secara virtual seperti yang dilakukan beberapa DPRD, misalnya DPRD Gowa dan Makassar,” jelasnya.
Dengan opsi itu, DPRD Sulsel ingin memastikan bahwa proses pembahasan anggaran, legislasi, hingga pengawasan tetap berjalan meski kantor dewan kini tidak dapat difungsikan.
Cicu menekankan, keterbatasan fasilitas tidak boleh menjadi alasan bagi DPRD Sulsel untuk berhenti bekerja. Baginya, konsistensi menjalankan amanah rakyat jauh lebih penting daripada sekadar lokasi kantor.
“Yang terpenting adalah aktivitas tetap berjalan, keputusan-keputusan penting tetap bisa diambil. Hari ini kita sudah paripurna, artinya mekanisme kedewanan tetap jalan,” tegasnya.
Meski begitu, Cicu belum bisa memastikan kapan dan di mana lokasi kantor sementara akan ditetapkan. Ia menyebut, keputusan resmi baru akan diputuskan dalam waktu dekat setelah mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari kelayakan gedung hingga faktor keamanan.
“Baru mau kita putuskan di mana lokasinya. Kalau sudah final, tentu akan segera diumumkan agar semua pihak bisa menyesuaikan,” pungkasnya.