Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat Refleksi Akhir Tahun 2025, (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com — Kinerja ekonomi Makassar hingga triwulan III 2025 menunjukkan tren positif.
Pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,39 persen, melampaui rata-rata nasional dan Provinsi Sulawesi Selatan, meski masih berada sedikit di bawah target tahunan Pemerintah Kota Makassar sebesar 5,73 persen.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), menyampaikan capaian tersebut berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi indikator utama kondisi makroekonomi daerah. Ia menilai pertumbuhan di atas 5 persen menjadi sinyal awal yang baik di tengah dinamika ekonomi nasional dan tekanan global.
“Alhamdulillah, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Makassar sudah di atas 5 persen. Bahkan kita tumbuh di atas rata-rata nasional dan Sulawesi Selatan,” ujar Appi di refleksi kinerja yang digelar di Hotel Novotel Makassar, Rabu (17/12).
Menurut Appi, capaian tersebut tidak terlepas dari kebijakan efisiensi anggaran dan kerja kolektif seluruh perangkat daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi kota. Ia menyebut, di tengah keterbatasan fiskal dan tantangan global, Makassar masih mampu menjaga laju pertumbuhan.
“Ini menjadi starting point yang baik di tahun 2025. Artinya, dengan pengelolaan anggaran yang efisien dan kerja bersama, kita tetap bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Namun demikian, Appi mengakui masih terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah kota. Salah satunya adalah inflasi, yang hingga November 2025 tercatat sebesar 2,61 persen, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 1,52 persen. Kenaikan harga bahan pokok, energi, dan transportasi menjadi faktor utama pendorong inflasi di Kota Makassar.
“Pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan pengendalian inflasi. Kalau harga-harga naik, daya beli masyarakat bisa tertekan,” ujar Appi.
Selain inflasi, persoalan ketimpangan pendapatan juga masih menjadi tantangan. Rasio gini Kota Makassar per Desember 2025 berada di angka 0,391, lebih tinggi dibanding target 0,366. Angka tersebut menunjukkan bahwa pemerataan hasil pembangunan belum sepenuhnya dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Ini menandakan bahwa pembangunan kita belum sepenuhnya inklusif. Pemerataan harus menjadi perhatian serius ke depan,” ucapnya.
Di sisi lain, tingkat kemiskinan Makassar per Oktober 2025 tercatat sebesar 4,43 persen, belum mencapai target penurunan ke 3,62 persen. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2025 berada di angka 9,60 persen, sedikit lebih baik dari target 9,62 persen, namun masih tergolong tinggi untuk kota metropolitan seperti Makassar.
Menanggapi kondisi tersebut, Appi menegaskan bahwa visi dan misi pembangunan harus menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan pemerintah daerah, bukan sekadar formalitas administratif.
“Visi dan misi bukan sekadar materi presentasi, tetapi komitmen bersama untuk membawa Makassar tumbuh, maju, dan menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk lebih fokus pada wilayah dan kelompok masyarakat yang membutuhkan intervensi khusus, termasuk melalui penguatan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, serta pengendalian harga kebutuhan pokok.
“Refleksi akhir tahun ini harus menjadi pijakan untuk menyusun kebijakan yang lebih tajam dan tepat sasaran ke depan,” pungkas Appi.

















































