Ekonomi Sulsel di Urutan 22 Nasional, Tertinggal dari Provinsi Tetangga

7 hours ago 3
Ekonomi Sulsel di Urutan 22 Nasional, Tertinggal dari Provinsi TetanggaGrafik GoodStats Soal Informasi Pertumbuhan Ekonomi di 38 Provinsi di Indonesia Tahun 2025, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com – Kabar kurang menggembirakan datang dari sektor ekonomi Sulsel. Berdasarkan laporan terbaru GoodStats yang merangkum data pertumbuhan ekonomi kuartal 2025 dari 38 provinsi di Indonesia, Sulsel tercatat hanya tumbuh sebesar 4,94 persen dan menempati posisi ke-22 secara nasional pada hingga pertengahan tahun 2025.

Capaian ini menempatkan Sulsel jauh di bawah ekspektasi, mengingat provinsi ini selama ini dikenal sebagai salah satu pusat ekonomi terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Posisi Sulsel justru tertinggal dibandingkan provinsi tetangga di Pulau Sulawesi yang mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi.

Dari empat provinsi lain di Sulawesi, Sulawesi Tengah (Sulteng) tampil sebagai yang terbaik dengan pertumbuhan mencapai 7,95 persen. Angka ini bahkan menjadikannya salah satu provinsi dengan laju pertumbuhan tertinggi di Indonesia, mengungguli banyak daerah lain.

Sementara itu, Sulawesi Tenggara mencatat pertumbuhan 5,89 persen, Sulawesi Utara sebesar 5,64 persen, dan Gorontalo berada di angka 5,14 persen. Dengan demikian, Sulsel menjadi provinsi dengan pertumbuhan paling rendah di Pulau Sulawesi.

Sementara itu, Maluku Utara (Malut) dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia mencatat angka 32,09 persen. Bank Indonesia (BI) menilai capai Malut tidak terlepas dari kontribusi sektor pertambangan dan pengolahan mineral khususnya industri dan hilirisasi nikel.

Salah satunya melalui perkembangan kawasan industri Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan pertambangan Weda Bay Nickel (WBN).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan menjelaskan bahwa peran IWIP dan WBN yang beroperasi pada 2018 telah menyerap banyak tenaga kerja.

“Seperti IWIP yang telah menyerap puluhan ribu tenaga kerja, di mana sekitar 75 persen di antaranya berasal dari Maluku Utara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/09).

Kehadiran industri seperti IWIP dan WBN juga memicu pertumbuhan berbagai sektor usaha, mulai dari akomodasi, kuliner, hiburan, hingga jasa perbengkelan dan laundry. Dampak positif ini langsung dirasakan masyarakat sekitar.

“Kehadiran IWIP dan WBN juga turut memperkuat program hilirisasi mineral, sehingga manfaat pembangunan tidak hanya terbatas pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga pada peningkatan nilai tambah yang lebih luas dan berkelanjutan bagi daerah.” tambah Dwi.

Berikut Pertumbuhan Ekonomi 10 Besar di Indonesia versi GoodStats:

1. Maluku Utara (Malut) 32,09%
2. Sulawesi Tengah (Sulteng) 7.9%
3. Kepulauan Riau 7,14%
4. Bali 5,95%
5.Sulawesi Tenggara (Sultra) 5,89%
6. Sulawesi Utara (Sultra) 5,64%
7. Kalimantan Barat 5,59%
8. DI Yogyakarta 5,49%
9. Nusa Tenggara Timur 5,44%
10. Sumatra Selatan 5,42%
11. Kalimantan Selatan 5,39%
12. Banten 5,33%
13. Jawa Tengah 5,28%
14. Jawa Barat 5,23%
15. Jawa Timur 5,23%
16. DKI Jakarta 5,18%
17. Gorontalo 5,14%
18. Lampung 5,09%
19. Jambi 4,99%
20. Bengkulu 4,99%
21. Kalimantan Tengah 4,99%
22. Sulawesi Selatan (Sulsel) 4,94%
23. Aceh 4,82%
24. Sumatra Utara 4,69%
25. Kalimantan Timur (Kaltim) 4,69%
26. Riau 4,59%
27. Kaltara 4,54%
28. Sulbar 4,09%
29. Kep. Babel 4,29%
30. Papsel 3,99%
31. Sumbar 3,94%
32. Papua 3,55%
33. Maluku 3,39%
34. PBD 3,19%
35. Papeg 3,19%
36. Papbar -0,23%
37. NTB -0,82%
38. Papteng -9,83%

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news