‎FKUB Sulsel Gelar Dialog Kerukunan dan Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama

13 hours ago 4
‎FKUB Sulsel Gelar Dialog Kerukunan dan Deklarasi Damai Tokoh Lintas AgamaDeklarasi Damai Pimpinan Majelis Agama di Sulsel. Dok. Ist

KabarMakassar.com — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama pimpinan majelis agama menggelar Dialog Kerukunan dan Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama Sulawesi Selatan, yang berlangsung di Aula Asta Cita Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (25/09).

‎Ketua FKUB Sulsel, Prof Dr. KH Muammar Bakry bersama pimpinan majelis agama di Sulsel membacakan deklarasi damai.

‎”Kami, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel bersama Pimpinan Majelis Agama Provinsi Sulsel, menyatakan bahwa kerukunan adalah pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, serta berpedoman pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kami bertekad untuk menjaga, merawat, dan memperkuat kerukunan antarumat beragama demi terciptanya Sulawesi Selatan yang damai, harmonis, dan Sejahtera,” ungkapnya.

‎Dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab, FKUB Sulsel bersama Pimpinan Majelis Agama menyatakan lima poin komitmen.

‎”Deklarasi ini kami sampaikan sebagai wujud nyata komitmen bersama umat beragama di Sulawesi Selatan untuk menjaga kedamaian dan kerukunan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa meridhoi ikhtiar mulia ini,” tegasnya

‎Usai pembacaan deklarasi, dilanjutkan dengan penandatanganan oleh masing-masing perwakilan. Diawali Prof. H. Muammar Bakry (FKUB Sulsel), Prof. H. M. Ghalib (MUI Sulsel), Pdt. Adrie O Massie (PGIW Sulselra), Pastor Albert Arina (Keuskupan Agung Makassar), Gede Durahman (PHDI Sulsel), Roy Ruslim (Walubi Sulsel), Carles Effendy (Permabudhi Sulsel), dan dr. Ferdi M. Sutono (Matakin Sulsel).

‎”Kerukunan dan kedamaian bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Itu hanya mungkin bila kita mampu menjaga harmoni dan saling menghargai perbedaan. Mari kita jaga warisan luhur nenek moyang kita yang telah membuktikan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bisa hidup dan berkembang di tanah ini. Jangan biarkan kepentingan sempit mengikis persaudaraan kita yang sudah terbangun puluhan tahun. Semoga perbedaan selalu menjadi berkah, bukan sumber perpecahan. Mari terus rawat semangat ‘dipakatau (saling memanusiakan), ‘sipakalebbi’ (saling menghargai) dan ‘sipakainge’ (saling mengingatkan) dalam kebaikan, untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian”. Pesan Kedamaian dari Pastor Albert Arina, Keuskupan Agung Makassar.

‎Penandatanganan ini menunjukkan komitmen bersama seluruh pemeluk agama di Sulawesi Selatan untuk menjaga kerukunan dan perdamaian.

‎Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan bahwa Sulsel telah melewati masa-masa yang sedikit rumit. Semuanya karena keterlibatan pimpinan di agama-agama dan juga tokoh masyarakat yang telah membantu pemerintah untuk mengubah perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatan mengawal proses-proses demokrasi yang lebih damai.

‎”Alhamdulillah, selama saya sebagai gubernur, termasuk salah satu tertinggi di Indonesia kerukunan di Sulsel. Ya, memang di Sulsel ini ada indeksnya, ada parameter-parameter yang digunakan dan parameter,” ungkapnya

‎Pihaknya juga menekankan bahwa solidaritas di luar Sulsel (KKSS) harus di bawah ke dalam Sulsel. Ia mengajak semua tokoh agama untuk menyampaikan pesan tentang kedamaian kepada umat masing-masing.

‎Ketua FKUB Sulsel Prof KH Muammar Bakry mengungkapkan bahwa kehadiran tokoh-tokoh agama dalam deklarasi ini merepresentasikan komponen umat beragama di Sulsel.

Pihaknya juga berterima kasih atas supportnya sehingga Sulsel pada 2024 memiliki indeks kerukunan tertinggi di antara provinsi lain yakni 79,04.

‎”Artinya pemerintah dan masyarakat senantiasa damai,” ucapnya.

‎Ia menyebut kedepannya, FKUB Sulsel berharap Pemprov Sulsel memberikan penghargaan Kerukunan Award kepada daerah yang memiliki indeks kerukunan yang bisa melebihi atau menyamai Sulsel.

‎”Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi daerah-daerah lain untuk terus meningkatkan kerukunan antarumat beragama,” tambah Prof Muammar Bakry.

‎Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama Sulawesi Selatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news