
KabarMakassar.com — DPD II Partai Golkar Makassar menegaskan komitmennya menjaga integritas partai dengan mengambil langkah tegas, mencopot sejumlah kader yang kini duduk sebagai direksi maupun dewan pengawas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dari struktur kepengurusan.
Sejumlah nama yang sebelumnya aktif di kepengurusan dan kini memiliki jabatan di BUMD Makassar, seperti Ali Arief Gauli menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu saat ini menjadi Direksi Perumda Pasar Makassar Raya.
Lebih lanjut Anggota DPD II Wirda Fauzah kini di Dewas Pengawas (Dewas) PDAM Kota Makassar, Bendahara Golar Makassar Andi Riyan Ardianto duduk di direksi PD Pasar, Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Media Golkar Makassar Irfan Darmawan kini jadi Dewas di Perumda Pasar Raya, dan anggota DPD II Golkar Makassar Elber Makbul Halim jadi direksi di Perumda Terminal Makassar Metro, semua figur tersebut resmi digantikan oleh pelaksana tugas (Plt).
Langkah ini diputuskan dalam rapat pleno yang dipimpin Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), di Kantor DPD II Golkar Makassar, Jalan Lasinrang, Rabu (17/09) malam.
Menurut Appi, partai tidak boleh dicampuradukkan dengan urusan bisnis, apalagi yang bersentuhan langsung dengan kepentingan daerah.
“Golkar Makassar menunjukkan komitmen kuat menjaga integritas organisasi. Tidak ada ruang bagi kader yang mencampuradukkan kepentingan politik dengan jabatan strategis di BUMD,” tegasnya.
Appi menyebut, penyegaran ini bukan sekadar formalitas, melainkan pesan moral bahwa partai lebih mementingkan kepentingan publik daripada jabatan pribadi.
Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) ini, kata Munafri, dilakukan sepenuhnya mengacu pada peraturan organisasi dan Juklat Partai Golkar Nomor 1 Tahun 2020.
“Mekanisme pengisian kekosongan jabatan ditetapkan dalam rapat pleno pengurus tingkat DPD II, kemudian hasilnya diserahkan ke DPD I Sulsel untuk ditetapkan,” jelasnya.
Ada tiga syarat calon pengurus PAW atau Plt, Anggota Partai Golkar sah dan terdaftar resmi, Memenuhi ketentuan AD/ART Partai, Tidak sedang dikenakan sanksi organisasi.
Selain PAW di tingkat DPD, rapat pleno juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 15 pimpinan kecamatan (Pincam). Dari jumlah itu, tujuh diisi wajah baru sementara delapan lainnya tetap melanjutkan tugas.
Appi menekankan agar pengurus kecamatan tidak menyia-nyiakan waktu. “Mereka harus segera punya program, tidak menunggu. Inisiatif itu penting agar Golkar makin eksis dibanding pemilu sebelumnya,” tegasnya.
Pengurus baru diminta langsung menyusun rencana kerja, termasuk target rekrutmen kader berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk di masing-masing kecamatan.
Menurut Munafri, keputusan ini adalah konsolidasi besar yang penting jelang agenda politik ke depan. Partai Golkar Makassar ingin memberi teladan dalam tata kelola partai yang bersih, transparan, dan berintegritas.
“Dengan konsolidasi ini, kami ingin masyarakat tahu bahwa Partai Golkar serius menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain urusan internal, Golkar Makassar tetap membuka ruang kolaborasi lintas partai demi mendukung jalannya pemerintahan kota.
“Pemerintahan harus membangun kolaborasi agar program bisa cepat terealisasi dan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” tutupnya.
Deretan Nama-nama yang diganti Appi dengan Pengantinnya:
1. Ali Gauli Arif, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu, digantikan A Mallombassi Hamka.
2. Ruslan Mahmud, Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana yang wafat, digantikan Syarif Panji.
3. Irfan Darmawan, Wakil Ketua Bidang Media, digantikan Barli Pallantikang.
3. Amriana, Wakil Ketua Bidang Koperasi, digantikan Arifin Majid.
4. Affandi Ibrahim, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I, digantikan Iswan S. Utomo.
5. Hendra Hendarsa, Wakil Ketua Bidang Kajian Strategis, digantikan Edhyono Tahalele.
6. Andi Riyan Ardianto, Bendahara Umum, digantikan Kenrick Reinhart Wilasro (Plt).