
KabarMakassar.com — Harga sejumlah bahan pokok di Kota Makassar mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir, dengan komoditas utama seperti beras, telur, dan tomat menjadi yang paling dikeluhkan masyarakat.
Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perdagangan pun segera menyiapkan operasi pasar murah untuk meredam gejolak harga.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Evy Aprialti, mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh menurunnya pasokan dari daerah penghasil. Sejumlah kabupaten/kota yang selama ini menjadi pemasok utama disebut mulai membatasi distribusi ke Makassar.
“Kabupaten/kota penghasil beras membatasi distribusi. Hasil koordinasi kami dengan Bulog juga menunjukkan hal yang sama,” jelas Evy, Selasa (29/07).
Untuk mengantisipasi tekanan inflasi dan membantu daya beli warga, Pemkot Makassar akan menggelar pasar murah di lima titik pasar tradisional, yakni Pasar Panakkukang, Pasar Niaga Daya, Pasar Sawah, Pasar Terong, dan Pabbaeng-baeng.
Rencananya kegiatan ini akan berlangsung pada Selasa atau Rabu pekan ini, bekerja sama dengan Perum Bulog.
“Setiap titik akan disiapkan 100 karung beras ukuran 5 kilogram. Satu kepala keluarga hanya boleh membeli satu paket berisi beras, gula, dan minyak goreng,” terang Evy.
Dalam pasar murah tersebut, pemerintah juga akan menjual beberapa kebutuhan pokok lain dengan harga terjangkau, seperti telur, minyak goreng, dan gula pasir. Dinas Perdagangan kini tengah menunggu konfirmasi akhir dari Bulog terkait volume dan jadwal pengiriman komoditas.
Dengan langkah ini, Evy berharap distribusi bahan pokok dapat kembali stabil, dan lonjakan harga bisa ditekan agar tidak berdampak lebih luas pada inflasi daerah serta kesejahteraan rumah tangga menengah ke bawah.
“Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan pasar murah ini. Ini bagian dari upaya kami menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli warga,” tutup Evy.
Sementara itu, keluhan dari warga terus berdatangan. Lely (38), seorang ibu rumah tangga di wilayah Panakkukang, menyatakan bahwa kenaikan harga sangat memberatkan. Ia menyebut hampir semua bahan pokok merangkak naik sejak awal bulan.
“Telur sekarang bisa sampai Rp60.000 per rak, padahal dulu paling mahal Rp50.000. Tomat juga naik luar biasa, dari Rp10.000 jadi Rp35.000 per kilo,” keluhnya.
Lely menambahkan, bukan hanya beras dan telur, tetapi juga cabai, bawang, dan sayuran lain turut mengalami lonjakan harga, membuat pengeluaran dapur meningkat drastis.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Makassar per Senin (28/7/2025), berikut daftar harga bahan pokok terbaru:
Beras Medium (1 kg): Rp13.600
Beras Premium (1 kg): Rp15.780
Gula Pasir (1 kg): Rp18.250
Telur Ayam Ras (1 kg): Rp29.900
Minyak Goreng Curah (1 kg): Rp17.230
Minyak Goreng Kemasan Bermerek (1 kg): Rp21.130
Cabe Merah Besar (1 kg): Rp36.270
Cabe Rawit Merah (1 kg): Rp46.530
Bawang Merah (1 kg): Rp46.570
Bawang Putih (1 kg): Rp40.500
Daging Sapi (1 kg): Rp120.670
Daging Ayam Ras (1 kg): Rp32.160
Tomat (1 kg): Rp35.000
Jagung (1 kg): Rp7.240
Tepung Terigu (1 kg): Rp11.570
Udang (1 kg): Rp63.500
Tempe: Rp4.900
Tahu: Rp5.000
Ikan Kembung (1 kg): Rp51.900