
KabarMakassar.com — Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Turatea (HPMT) UIN Alauddin Makassar bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Jeneponto menyelenggarakan diskusi bertajuk “Turatea Space: Local Values-Refinding Bumi Turatea.”
Acara yang dihelat pada Jumat, 29 Agustus 2024, di Oase Turatea ini menjadi wadah bagi pemuda dan berbagai elemen masyarakat untuk merumuskan masa depan Kabupaten Jeneponto.
Dalam diskusi ini, kedua himpunan dan beberapa narasumber yang dihadirkan, fokus pada upaya mengenali potensi lokal dan membangun sinergi lintas sektor. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Ketua HPMT UINAM, Amar Ma’ruf dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal yang solid untuk membangun kolaborasi yang lebih besar.
”Setiap langkah awal yang solid akan membawa arah yang besar. Melalui forum ini, kami mengajak seluruh pihak untuk tidak hanya berdiam diri, tetapi aktif menyuarakan ide dan gagasan demi kemajuan Bumi Turatea,” ujarnya, Sabtu (30/8).
Senada dengan itu, Ketua DPD KNPI Jeneponto, Muhammad Ruslan, juga menekankan bahwa pentingnya peran pemuda dalam pembangunan daerah.
“Pemuda adalah agen perubahan. Kolaborasi antara HPMT dan KNPI ini membuktikan bahwa kita mampu menciptakan ruang-ruang produktif untuk merumuskan solusi nyata bagi permasalahan yang ada,” tuturnya.
Sesi tanya jawab juga disampaikan oleh Sulaiman Natsir (Kadiskominfo), Islam Iskandar (Wakil Bupati) dan Muslim Muchsin (Kader HPMT UIN).
Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 WITA hingga selesai ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari Mahasiswa, Aktivis, Wakil Ketua DPRD Jeneponto, Muh. Basir, Kepala Bapeda Jeneponto Alfian Afandy, Kepala Bidang Anggaran Daerah, Irwansyah serta AR Subhan Subekti selaku principal Architect Trisa Desain.
Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai masukan dan gagasan konstruktif yang diharapkan hasil kolaborasi dapat ditindaklanjuti menjadi program nyata, seperti pernyataan Wakil Ketua DPRD, Muh Basir tentang, penekanan pada wisata dari potensi alam seperti hutan kota dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Bappeda, Alfian Afandy, merencanakan bakal mengeksplorasi kembali data kemiskinan, hasil panen, garam dan potensi yang lain. Dan merekomendasikan sebuah program “Crowd Economy” ( Ekonomi yang berbasis kerumunan) untuk menjemput bonus demografi.
Disisi lain, Subhan Subakti, lebih menitikberatkan pada ruang publik dengan perputaran ekonomi yang merata, dan merepresentasikan oase sebagai lokalitas yang dinamis di tengah modernitas.
Terakhir, Irwansyah mengatakan lebih cenderung ke rencana pengelolaan aset dan menghitung kembali ketidakberdayaan anggaran pemerintah.
Melalui kegiatan ini, HPMT UINAM dan KNPI Jeneponto berharap semangat kolaborasi dapat terus tumbuh dan menjadi gerakan kolektif untuk membangun “Bumi Turatea” yang lebih sejahtera.