Husniah Talenrang Klaim Tekan Kemiskinan Ekstrem Gowa Jadi 357 KK

2 days ago 6
Husniah Talenrang Klaim Tekan Kemiskinan Ekstrem Gowa Jadi 357 KKBupati Gowa, Siti Husniah Talenrang, saat Memberikan Sambutan di Penyerahan Rumah untuk Korban Demonstrasi Makassar, (Dok: Sinta Kabar Makassar).

KabarMakassar.com — Bupati Gowa, Husniah Talenrang, mengklaim angka warga miskin ekstrem yang semula berjumlah 1.108 kini berhasil ditekan hingga tersisa 357 kepala keluarga (KK).

Pencapaian ini disampaikan Husniah saat mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam agenda penyerahan rumah bagi keluarga korban demonstrasi Makassar, di Perumahan Grand Sulawesi, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Kamis (11/09).

Menurut Husniah, program percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Gowa tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pemerintah daerah juga menggandeng BAZNAS, CSR perusahaan, hingga swadaya masyarakat.

“Dalam program 100 hari kemarin, kami melakukan intervensi dengan memperbaiki rumah masyarakat miskin ekstrem. Dari 1.108 jiwa, sekarang tinggal 357 KK. Itu semua berkat gotong royong Forkopimda, dunia usaha, dan masyarakat,” jelas Husniah.

Ia kemudian menegasan bahwa pengentasan kemiskinan ekstrem tetap menjadi prioritas utama pemerintahannya.

“Dengan gotong royong, beban yang berat akan terasa ringan. Kami akan terus melanjutkan program ini, agar tidak ada lagi warga Gowa yang terjebak dalam kemiskinan ekstrem,”

Lebih lanjut, katanya rumah layak huni bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga instrumen penting dalam menekan kerentanan sosial. Dengan hunian yang sehat dan aman, keluarga miskin dapat lebih mudah menata kehidupan dan merencanakan masa depan.

Momentum penyerahan rumah subsidi kepada empat keluarga korban demonstrasi Makassar disebut Husniah sebagai bukti nyata kehadiran negara. Ia menyebut lokasi Gowa sebagai kebanggaan tersendiri karena menjadi saksi nyata upaya pemerintah dalam melindungi warganya.

“Kami ingin rumah ini menjadi ruang tumbuh, tempat keluarga korban kembali menata kehidupan, membangun harapan, dan menjemput masa depan yang lebih baik,” tutup Husniah.

Rumah tersebut diberikan kepada keluarga almarhum Syaiful Akbar, almarhum Akbar Basri, almarhumah Syahrinawati, dan almarhum Rusdamdiansyah, yang meninggal dunia akibat kericuhan demonstrasi 29 Agustus 2025.

Sementara itu, Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyampaikan bahwa penyerahan rumah bagi korban demo merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto.

“Rumah ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi simbol kehadiran negara. Presiden berpesan agar keluarga korban merasa tenang dan terlindungi,” ujar Maruarar yang akrab disapa Bang Ara.

Sedangkan, Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan keadilan sosial. Ia mengapresiasi capaian Kabupaten Gowa dalam mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem.

Salah satu penerima, Sri Ayu Basri, kakak dari almarhum Akbar Basri, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah.

“Perhatian ini menjadi penguat bagi kami di tengah duka. Rumah ini memberi kami kekuatan untuk bangkit kembali,” ungkapnya dengan haru.

Acara penyerahan rumah turut dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta jajaran Forkopimda Sulsel dan Kabupaten Gowa.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news