Ibu Hamil Ditandu 7 Kilometer di Pedalaman Maros, DPR Desak Pemerataan Pembangunan Jalan

4 hours ago 1
Ibu Hamil Ditandu 7 Kilometer di Pedalaman Maros, DPR Desak Pemerataan Pembangunan JalanTangkapan Layar Video yang Memperlihatkan Ibu Hamil Tengah Ditandu Warga di Maros Provinsi Sulsel, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Kisah pilu datang dari pedalaman Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Seorang ibu hamil bernama Nina (21) harus ditandu sejauh tujuh kilometer melewati jalan berlumpur dan berbatu demi mendapatkan pertolongan medis.

Peristiwa ini viral di media sosial dan menjadi sorotan nasional, menggugah empati publik sekaligus menyingkap realita pahit minimnya akses infrastruktur di daerah terpencil.

Video yang beredar memperlihatkan warga Desa Cindako, Kecamatan Tompobulu, bergotong-royong menandu Nina dengan alat seadanya.

Mereka menggunakan bambu dan kain sebagai tandu darurat, berjalan kaki menembus jalur terjal sebelum akhirnya mencapai titik jalan utama untuk dijemput kendaraan menuju Puskesmas Tompobulu.

Kondisi jalan menuju desa tersebut dilaporkan rusak parah dan belum tersentuh perbaikan selama puluhan tahun. Akibatnya, kendaraan tak mampu melintas, termasuk ambulans atau motor.

Warga hanya bisa mengandalkan tenaga dan solidaritas untuk membantu ibu muda itu agar bisa segera mendapatkan penanganan medis.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang menimpa warga tersebut.

Ia menilai kasus seperti ini seharusnya tidak lagi terjadi di tengah upaya pemerintah meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur.

“Tentunya kami merasa prihatin dan menyesalkan peristiwa ini. Semoga ke depan tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami warga di Maros tersebut,” ujar Iwan Aras, Senin (20/10).

Iwan menjelaskan bahwa Kabupaten Maros termasuk dalam kriteria penerima program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) 2025–2026, karena masuk kawasan strategis penghasil pangan sekaligus wilayah penghubung antar-simpul transportasi.

Menurutnya, daerah seperti Maros seharusnya mendapatkan perhatian lebih untuk menunjang akses ekonomi dan pelayanan publik.

Ia juga mendorong pemerintah daerah agar lebih proaktif dalam mengajukan laporan serta perencanaan teknis infrastruktur ke pemerintah pusat agar bisa segera ditindaklanjuti.

“Pemerintah daerah perlu menyiapkan desain dan penataan jalan serta melaporkan berbagai kendala infrastruktur yang dihadapi ke pusat. Kalau ruang fiskalnya terbatas, bisa memanfaatkan dukungan dari pemerintah pusat,” tegasnya.

Politisi asal Sulawesi Selatan itu juga menekankan pentingnya infrastruktur tematik di wilayah pertanian, agar dapat memperlancar mobilitas hasil produksi serta mendukung program swasembada pangan nasional.

“Di Maros juga kan daerah pertanian, maka dukungan infrastruktur tematik pastinya bisa diprioritaskan untuk memperlancar distribusi hasil tani demi membantu terwujudnya swasembada pangan,” ungkapnya.

Iwan menyerukan agar pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret dengan mengajukan bantuan pembangunan jalan melalui skema Inpres Jalan Daerah (IJD) yang baru saja digulirkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Program ini, kata dia, diharapkan bisa menjawab keluhan masyarakat di pelosok yang selama ini terisolasi akibat keterbatasan akses jalan.

“Apabila pemda kekurangan ruang fiskal, bisa meminta bantuan ke pusat. Apalagi Presiden Prabowo telah mengeluarkan Inpres Jalan Daerah sehingga daerah yang membutuhkan dapat segera memanfaatkannya,” pungkas Iwan.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news