Ikan Goreng Lezat tapi Berisiko, Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Berlebihan

7 hours ago 3
Ikan Goreng Lezat tapi Berisiko, Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi BerlebihanIlustrasi Ikan goreng (Dok : int).

KabarMakassar.com — Ikan dikenal sebagai salah satu sumber protein hewani yang tinggi nutrisi. Kandungan omega-3, vitamin D, hingga mineral penting dalam ikan menjadikannya lauk favorit masyarakat Indonesia. Namun, cara pengolahan yang salah justru bisa mengubah manfaat tersebut menjadi risiko bagi kesehatan.

Salah satu metode memasak yang paling digemari adalah menggoreng. Ikan goreng kerap dipilih karena rasanya gurih dan teksturnya renyah. Namun menurut ahli gizi, konsumsi ikan goreng secara rutin perlu diwaspadai.

“Masalah utama dari ikan goreng bukan pada ikannya, melainkan minyak yang digunakan. Minyak goreng yang umum dipakai sering kali mengandung lemak jenuh yang berbahaya bagi jantung,” ujar Beth Czerwony, ahli gizi terdaftar dari Cleveland Clinic, dikutip dari laman resminya, Minggu (03/08).

Ia menambahkan, kebiasaan menambahkan tepung atau breading saat menggoreng justru memperburuk kandungan gizi ikan. “Lapisan tepung menyerap banyak lemak dari minyak, sehingga selain tambahan kalori dari tepung, konsumen juga mendapatkan lemak jenuh dalam jumlah besar,” jelasnya.

Data dari Healthline memperkuat pernyataan ini. Proses deep frying atau penggorengan dalam minyak banyak bisa menggandakan jumlah kalori ikan. Sebagai perbandingan, 100 gram ikan cod panggang mengandung sekitar 105 kalori dan hanya 1 gram lemak. Namun saat digoreng, jumlah kalorinya melonjak menjadi sekitar 200 kalori dan 10 gram lemak.

Lebih jauh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Public Health Nutrition pada 2016 menemukan keterkaitan antara konsumsi ikan goreng dan risiko penyakit jantung. Studi tersebut mencatat bahwa orang yang mengonsumsi ikan goreng dua kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibanding mereka yang jarang atau hampir tidak pernah mengonsumsinya.

Penyakit kardiovaskular sendiri merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, menurut data dari New England Journal of Medicine (NEJM). Kondisi ini mencakup berbagai penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

Melihat risiko tersebut, Czerwony menganjurkan agar masyarakat mulai mempertimbangkan metode memasak yang lebih sehat. “Alternatif terbaik adalah memanggang atau membakar ikan. Metode ini tetap menjaga rasa sekaligus menghindari penggunaan minyak berlebih,” katanya.

Namun, bagi mereka yang tetap menginginkan sensasi renyah khas ikan goreng, penggunaan air fryer bisa menjadi solusi. Peralatan ini dapat menghasilkan tekstur krispi tanpa minyak, sehingga lebih aman bagi kesehatan jantung.

“Ikan tetap menjadi sumber nutrisi yang sangat baik, tetapi cara kita mengolahnya harus diperhatikan. Jangan sampai sesuatu yang sehat menjadi berbahaya hanya karena cara memasaknya,” tutup Czerwony.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news