Inflasi Sulsel Juli 2025 Naik Jadi 3,05 Persen, Kota Parepare Tertinggi

2 days ago 7
Inflasi Sulsel Juli 2025 Naik Jadi 3,05 Persen, Kota Parepare TertinggiInfografik inflasi Sulsel Juli 2025 (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 3,05 persen pada Juli 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,87. Angka ini naik signifikan dibandingkan Mei 2025 yang hanya sebesar 2,04 persen.

Kota Parepare menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di Sulsel, yakni 4,35 persen dan IHK sebesar 110,91. Sementara Kota Palopo mencatat inflasi y-on-y terendah di Sulsel, sebesar 2,63 persen dengan IHK 108,79.

Inflasi bulanan (month-to-month) Sulsel pada Juli 2025 juga mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen, setelah sebelumnya mengalami deflasi 0,34 persen pada Mei.

Secara tahunan (year-to-date), inflasi hingga Juli tercatat 2,46 persen, naik dari 1,9 persen pada Mei lalu.

Bila ditarik ke belakang, pada Mei 2025, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) sebesar 2,96 persen dengan IHK 105,36, sedangkan Palopo juga mencatat inflasi terendah saat itu sebesar 1,08 persen dengan IHK 107,80.

Kepala BPS Sulsel dalam rilis resminya menyebutkan bahwa inflasi y-on-y pada Juli 2025 didorong oleh kenaikan harga pada hampir seluruh kelompok pengeluaran utama, dengan pendorong terbesar berasal dari:

  • Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya: naik 10,18 persen
  • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau: naik 5,22 persen
  • Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran: naik 3,1 persen
  • Kelompok kesehatan: naik 2,2 persen
  • Kelompok pendidikan: naik 1,76 persen

Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki, perlengkapan rumah tangga, perumahan, transportasi, serta rekreasi juga mengalami inflasi meski dalam besaran yang lebih kecil.

Namun, ada satu kelompok yang justru mengalami penurunan harga, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yang tercatat deflasi sebesar 0,55 persen.

Kenaikan harga pada kelompok kebutuhan dasar seperti makanan dan jasa perawatan menunjukkan tekanan harga yang nyata di masyarakat.

Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Selatan pada Juli 2025 mengalami penurunan. BPS mencatat NTP gabungan sebesar 121,33, turun 0,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 121,83.

Penurunan ini menandakan daya beli petani terhadap barang dan jasa konsumsi sedikit melemah.

Meski inflasi secara umum masih dalam batas wajar, tren kenaikan yang terjadi dua bulan terakhir menjadi perhatian, terutama karena tekanan harga dapat berdampak pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

Penurunan NTP juga perlu menjadi alarm dini bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi kebijakan yang mendukung sektor pertanian, terutama dalam menjaga keseimbangan harga input dan output petani.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news