Jelang Muktamar X, PPP Hadapi Pertarungan 3 Poros Caketum

4 hours ago 3
Pengamat Ingatkan Risiko Fragmentasi di Muktamar PPPBakal Calon Ketum, yakni Muhammad Mardiono, Agus Suparmanto, dan Husnan Bey Fananie, (Dok: KabarMakassar).

KabarMakassar.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersiap menggelar Muktamar X pada 27–29 September 2025 di Jakarta.

Agenda utama forum tertinggi partai berlambang Ka’bah ini adalah memilih ketua umum baru yang akan memimpin periode 2025–2030.

Menjelang muktamar, arah dukungan politik di tubuh PPP mulai mengerucut pada tiga nama bakal calon ketua umum, yakni Muhammad Mardiono, Agus Suparmanto, dan Husnan Bey Fananie.

Ketiganya dinilai mewakili spektrum kekuatan politik yang berbeda, sekaligus membuka ruang persaingan ketat dalam menentukan arah PPP lima tahun ke depan.

Mardiono: di Dukungan DPW

Muhammad Mardiono, yang kini menjabat sebagai Plt Ketua Umum, dipandang sebagai kandidat paling kuat. Sebanyak 33 DPW PPP se-Indonesia secara resmi menyatakan menolak figur eksternal dan menegaskan bahwa ketua umum harus berasal dari kader internal.

Sikap ini otomatis memperkuat posisi Mardiono yang telah lama berproses di partai.

Dukungan konkret terlihat di Sulawesi Selatan. Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara memastikan seluruh suara dari daerah itu akan solid mengalir ke Mardiono.

“Insyaallah Sulsel solid, 39 suara untuk Pak Mardiono. Ini sudah menjadi ketetapan kami dalam Muskerwil yang kami gelar dan dihadiri Pak Mardiono,” tegas Imam di Makassar, Rabu (24/09).

Dengan basis dukungan struktural yang kuat, Mardiono disebut berada di jalur paling aman menuju kursi ketua umum.

Agus Suparmanto: Didukung Jaringan Gus Rommy

Nama kedua yang digadang adalah Agus Suparmanto, mantan Menteri Perdagangan. Agus bukan figur asing di dunia politik, dan kini disebut-sebut mendapat sokongan penuh dari mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy (Gus Rommy).

Juru bicara PPP, Usman M Tokan, mengungkapkan bahwa Gus Rommy aktif membangun komunikasi politik untuk mengamankan basis dukungan bagi Agus.

“Pak Agus Suparmanto juga kandidat yang dianggap berpotensi jadi pesaing. Beliau didukung oleh Gus Rommy. Gus Rommy ini kan sempat bertemu beberapa tokoh, terakhir ke Agus Suparmanto. Jadi boleh dibilang beliau hari ini yang memotori dukungan,” ujar Usman.

Dukungan Rommy yang masih memiliki pengaruh signifikan di akar rumput PPP membuat Agus menjadi pesaing serius Mardiono.

Husnan Bey Fananie: Kuda Hitam dari Luar Struktur

Nama terakhir yang muncul cukup mengejutkan adalah Husnan Bey Fananie, mantan Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan. Meski tidak pernah disebut dalam bursa awal caketum, Husnan belakangan aktif membangun komunikasi dan bahkan bersiap mendeklarasikan diri.

Menurut Usman, Husnan sudah menyiapkan tim hukum untuk mengawal proses muktamar.

“Dia lebih kepada deklarasi saja, deklarasi maju yang muncul ke permukaan. Malah katanya sudah menyiapkan tim hukum untuk mengevaluasi muktamar. Sebagian besar menyatakan ya silakan saja,” katanya.

Kehadiran Husnan dianggap sebagai kuda hitam yang bisa memberi dinamika baru, meski peluangnya masih harus diuji di tengah dominasi dua nama besar: Mardiono dan Agus Suparmanto.

Dengan tiga nama yang kini menguat, Muktamar X PPP diprediksi akan menjadi arena pertarungan ide dan kekuatan jaringan.

Mardiono mengandalkan soliditas struktur partai, Agus Suparmanto mengusung dukungan elite dan figur Gus Rommy, sementara Husnan Bey membawa kejutan dengan modal pengalaman diplomasi dan strategi hukum.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news