Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), (Dok: Sinta Kabar Makassar).KabarMakassar.com — Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), kembali menegaskan pandangannya tentang arah pembangunan Kota Makassar.
Menurutnya, Makassar tidak cukup hanya tumbuh sebagai pusat ekonomi di Indonesia Timur, tetapi harus bertransformasi menjadi kota perdagangan sekaligus kota servis yang modern dan berdaya saing global.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara groundbreaking pembangunan gedung baru Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, Senin (22/09).
JK mencontohkan Singapura sebagai model transformasi kota. Negeri tetangga itu, katanya, mampu bertahan menghadapi fluktuasi perdagangan karena membangun sektor jasa, khususnya layanan kesehatan.
“Bahwa kota ini (Makassar) harus menjadi kota servis dan kota bisnis. Harus meniru cara Singapura,” tegas JK.
JK menguraikan, ketika perdagangan menurun, Singapura mengembangkan layanan medis kelas dunia sehingga menarik pasien dari berbagai negara. Tren serupa kini juga terlihat di Penang, Malaysia, yang menjadi tujuan utama masyarakat Indonesia untuk berobat.
“Makanya banyak orang Indonesia datang ke Singapura dan Malaysia untuk berobat. Karena tiga hal: manajerial yang baik, fasilitas modern, dan sistem pelayanan yang tertata,” jelasnya.
JK, yang juga salah satu pendiri RS Islam Faisal, menyoroti perubahan besar dalam industri kesehatan. Jika dulu rumah sakit murni dipandang sebagai layanan sosial, kini sudah berubah menjadi bisnis sosial yang menuntut profesionalisme manajemen.
“Rumah sakit tradisional akan sulit bersaing. Yang kita harus lakukan saat ini adalah menerapkan bisnis kesehatan. Tapi tujuan utamanya adalah bagaimana masyarakat mendapatkan layanan yang lebih baik,” tegasnya.
Menurut JK, keberhasilan rumah sakit modern tidak cukup hanya pada niat sosial, melainkan ditentukan oleh manajemen yang kuat, dokter hebat, fasilitas lengkap, serta peralatan medis canggih.
Di hadapan para tamu undangan, JK menyampaikan harapannya agar RS Islam Faisal tidak hanya menjadi pusat pelayanan medis, tetapi juga pusat kepercayaan masyarakat.
“Rumah sakit harus semakin profesional dan bisa melayani masyarakat sebaik-baiknya. Semoga ini menjadi amal ibadah kita semua,” tegasnya.
Pernyataan JK dinilai relevan dengan kondisi Kota Makassar saat ini, yang sedang berupaya memperkuat identitasnya sebagai pintu gerbang Indonesia Timur. Dengan dorongan untuk meniru model kota jasa seperti Singapura, serta memperkuat sektor kesehatan, Makassar diharapkan mampu menyeimbangkan peran sebagai pusat perdagangan sekaligus pusat pelayanan modern.
Bagi JK, kunci keberhasilan Makassar ke depan adalah berani bertransformasi dan membangun keunggulan kompetitif di sektor yang paling dibutuhkan masyarakat.


















































