Ketua DPC PDIP Makassar Andi Suhada Sappaile (Dok: Ist).KabarMakassar.com — PDI Perjuangan Kota Makassar resmi menegaskan arah baru kepengurusan mereka setelah Andi Suhada Sappaile kembali dipercaya melanjutkan jabatan sebagai Ketua DPC.
Dalam struktur yang baru ditetapkan, dominasi kader muda menjadi ciri utama sebagai strategi menghadapi persaingan menuju Pemilu 2030.
Andi Suhada mengatakan, peremajaan struktur ini bukan sekadar penyegaran organisasi, tetapi langkah terencana untuk mengembalikan kekuatan PDIP di tingkat akar rumput.
“Saya bilang wajah baru karena kami ingin penyebaran, dan bukan hanya sekedar penyebaran tetapi kami ingin melihat potensi apa yang akan dilaksanakan oleh pengurus-pengurus yang baru ini,” ujarnya, Jumat (28/11).
Menurutnya, dorongan merekrut lebih banyak anak muda juga merupakan arahan langsung dari DPP PDI Perjuangan. Partai berlambang banteng itu ingin memastikan energi, kreativitas, dan semangat generasi baru terserap dalam gerakan organisasi, terutama dalam menyusun strategi jangka panjang.
Suhada menegaskan, fokus utama PDIP Makassar adalah kembali turun langsung ke masyarakat dan memperkuat sentuhan politik di tingkat grassroot, sejalan dengan instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Tujuannya, PDI Perjuangan Makassar dapat memulihkan perolehan suara, bahkan menambah kursi pada Pemilu 2030,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa pada Pemilu 2024 lalu, PDIP Makassar kehilangan satu kursi dari enam kursi yang diraih tahun 2019. Kondisi itu, menurutnya, menjadi alarm penting bagi partai untuk memperkuat konsolidasi internal dan merebut kembali basis suara yang tergerus.
“Sekarang ini kita tidak boleh memandang enteng kepada partai baru. Karena setiap partai ini mengambil suara yang ada pada partai lain dan kami pun seperti itu,” tegasnya.
Suhada juga mengakui bahwa pergerakan kader yang keluar dari PDIP berpotensi menciptakan kantong suara baru di luar partai. Karena itu, ia menilai penting untuk memperkuat soliditas internal dan memastikan seluruh jajaran bekerja secara terarah.
“Apalagi banyak kader yang lepas dari PDI Perjuangan, mungkin saja mereka akan mengambil kantong-kantong suara di sana,” ujarnya.
Dalam struktur baru, PDIP Makassar juga menambah jumlah pengurus dari 19 menjadi 21 orang, sekaligus menaikkan jumlah perempuan menjadi sekitar sembilan kader. Komposisi tersebut melampaui batas minimal 30 persen yang diwajibkan partai.
“Kami diinstruksikan dari DPP untuk meraih suara-suara muda, dan jangan lupa keterwakilan perempuan yang 30 persen,” jelasnya.
Suhada memastikan bahwa pemilih milenial dan generasi muda akan menjadi target utama dalam penguatan basis suara PDIP Makassar. Melalui kombinasi kader muda, peningkatan peran perempuan, dan strategi turun langsung ke masyarakat, PDIP Makassar menargetkan kebangkitan kembali di Pemilu 2030.


















































