Kado Hari Aksara, Pemkab Jeneponto Raih Piagam Penghargaan Kemendikbudristek

3 hours ago 3
Kado Hari Aksara, Pemkab Jeneponto Raih Piagam Penghargaan KemendikbudristekPlt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Alamsyah, menerima Piagam Penghargaan dari pemerintah pusat (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Upaya keras Pemerintah Kabupaten Jeneponto dalam memberantas buta aksara mendapat pengakuan resmi di tingkat nasional dalam peringatan Hari Aksara Internasional di Aula Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat (26/09).

Dalam pengakuan tersebut, Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Alamsyah, menerima Piagam Penghargaan dari pemerintah pusat,

Atas pencapaian ini, Bupati H. Paris Yasir mengapresiasi penghargaan ini sebagai penutup manis sekaligus penyemangat bagi daerah. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Pemkab Jeneponto yang dinilai mampu menurunkan angka buta aksara secara signifikan.

“Izinkan saya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk berbagi praktik baik dan tantangan dalam penurunan buta aksara di daerah,” ujar Bupati.

Meskipun meraih piagam, Bupati Paris Yasir tidak menampik bahwa Jeneponto masih menghadapi tantangan serius. Dari total 276.522 jiwa penduduk, tercatat 19.416 orang di Jeneponto masih buta aksara.

Bupati memaparkan data capaian yang menunjukkan adanya dua sisi tantangan yakni, Progres Positif, Sebanyak 500 orang masuk program Keaksaraan Dasar pada 2022, dan 334 di antaranya berhasil melanjutkan ke Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) pada 2023.

Kemudian tantangan baru, berdasarkan data 2024 menunjukkan penambahan 145 orang baru yang kembali masuk level buta aksara dasar, mengindikasikan bahwa intervensi harus terus dilakukan.

“Data ini menunjukkan dua hal: pertama, ada progres pembelajaran yang berhasil mengangkat warga dari buta aksara menuju literasi fungsional. Kedua, masih ada penambahan angka buta aksara baru yang harus segera diintervensi,” jelasnya.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Pemkab Jeneponto kini fokus pada pendataan akurat berbasis Dapodik, penganggaran yang terarah, serta kolaborasi dengan PKBM dan SKB. Yang terpenting, literasi diintegrasikan dengan pemberdayaan ekonomi melalui program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Menutup pidatonya, Bupati Paris Yasir menegaskan komitmen Pemda Jeneponto: “Tidak boleh ada satupun warga yang tertinggal dalam akses keaksaraan. Literasi adalah pintu menuju kemandirian, kesejahteraan, dan masa depan Jeneponto yang lebih baik,” pungkasnya.

Pelaksana (Plt). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto, Alamsyah, berharap sinergi ini terus diperkuat.

“Kami sangat berharap ke depan kolaborasi dan kerja-kerja interaktif demi kemajuan dan pembinaan Kegiatan non Formal demi mencapai penurunan buta aksara di Kabupaten Jeneponto,” katanya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news