Kuota Gratis Siswa Prasejahtera, Pemkot Makassar Gandeng Sekolah Unggulan

1 month ago 26
Kuota Gratis Siswa Prasejahtera, Pemkot Makassar Gandeng Sekolah UnggulanAudiensi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dengan Sekolah Athirah, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin alias Appi mulai merintis terobosan besar di sektor pendidikan.

Melalui skema kemitraan strategis dengan sekolah-sekolah swasta unggulan, Pemkot menyiapkan kuota gratis khusus bagi siswa dari keluarga prasejahtera, konsep ini sejalan dengan putusan MK.

Langkah ini hadir sebagai jawaban atas problem klasik keterbatasan daya tampung sekolah negeri yang setiap tahun memicu polemik zonasi dan meninggalkan banyak anak dari keluarga kurang mampu tanpa pilihan memadai. Salah satu sekolah swasta yang dilirik Pemkot adalah sekolah Islam Athirah.

“Sekolah negeri tidak bisa menampung semua anak. Jadi, melalui kerja sama ini anak-anak yang gagal masuk negeri karena kuota atau zonasi tetap bisa bersekolah di swasta. Biayanya ditanggung Pemkot,” tegas Appi saat menerima jajaran Sekolah Islam Athirah di Balai Kota Makassar, Rabu (24/09).

Appi menjelaskan, kebijakan ini bukan sekadar subsidi biaya sekolah, melainkan model kemitraan pendidikan inklusif yang diharapkan bisa direplikasi di masa mendatang. Pilot projectnya akan melibatkan 20 sekolah swasta unggulan (10 SD dan 10 SMP) yang membuka kuota khusus bagi siswa prasejahtera dengan pembiayaan penuh dari Pemkot.

Kerja sama itu tidak terbatas pada sekolah Islam Athirah saja, tetapi juga merangkul sekolah Katolik, Muhammadiyah, dan lembaga swasta lain. Dengan begitu, akses kesetaraan pendidikan dapat dirasakan lebih luas tanpa memandang latar belakang agama atau lokasi sekolah.

“Ini juga untuk mengurangi kesenjangan kesempatan belajar, baik di perkotaan maupun wilayah kepulauan,” tambah Appi.

Appi menyadari bahwa sekolah swasta dengan SPP rendah kerap menghadapi dilema kualitas karena gaji guru yang minim. Karena itu, Pemkot menekankan pentingnya standar mutu dan insentif yang seimbang, sekaligus menyiapkan pelatihan bagi kepala sekolah negeri agar dapat belajar dari pola manajemen sekolah unggulan.

“Ini bisa jadi embrio lahirnya kepala sekolah yang lebih kompeten,” kata Appi.

Program ini juga akan diintegrasikan dengan kurikulum berbasis budaya lokal dan etika. Sekolah Islam Athirah dirancang untuk memperkuat konten budaya dan adat Makassar, STIBA Makassar fokus pada Bahasa Arab, sementara Universitas Negeri Makassar (UNM) akan memperkaya kurikulum etika dan adat lokal.

Meski mendorong kerja sama dengan sekolah swasta, Pemkot tetap melanjutkan pembenahan infrastruktur dan kualitas sekolah negeri. Tujuannya jelas, menghadirkan standar pendidikan yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kota Makassar.

Dengan kombinasi tiga pilar kemitraan swasta, dukungan CSR, dan pembenahan sekolah negeri, Appi berharap program kuota gratis ini bukan sekadar solusi sementara, melainkan model kolaborasi pendidikan yang menjawab kebutuhan zaman.

“Pendidikan bermutu harus bisa dijangkau semua anak Makassar, tanpa terkecuali,” Pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news