Kursi PDIP Sulsel Turun Tajam, Andi Ansari Akui Butuh Evaluasi Menyeluruh

4 weeks ago 21
Kursi PDIP Sulsel Turun Tajam, Andi Ansari Akui Butuh Evaluasi MenyeluruhBendera PDIP (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan menghadapi tantangan besar pasca penurunan jumlah kursi secara signifikan pada Pemilu 2024.

Kondisi ini mendorong jajaran pengurus partai untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja politik dan strategi pemenangan di seluruh tingkatan struktur.

Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ansari Mangkona, mengakui bahwa penurunan perolehan suara menjadi bahan introspeksi penting bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Menurutnya, partai harus membaca ulang dinamika politik dan perilaku pemilih agar mampu mengembalikan kepercayaan publik menjelang kontestasi berikutnya.

“Ya, namanya politik, tentu kita harus melihat dan mengevaluasi kenapa bisa turun. Saya yakin Ketua PDIP Sulsel, Pak Andi Ridwan Wittiri, sudah punya strategi atau ramuan untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan kembali dukungan rakyat ke depan,” kata Ansari, Kamis (23/10).

Berdasarkan hasil Pemilu 2024, PDIP Sulsel mengalami penurunan representasi cukup tajam. Di tingkat DPRD Provinsi Sulsel, jumlah kursi partai menurun dari delapan menjadi enam. Sementara di DPR RI Dapil Sulsel, PDIP hanya mampu mempertahankan satu kursi dari sebelumnya tiga kursi.

Kondisi serupa juga terjadi di tingkat kabupaten/kota. Di Kabupaten Gowa, PDIP kini hanya memiliki satu kursi dari sebelumnya dua, sementara di Enrekang partai tersebut kehilangan seluruh perwakilan di parlemen daerah.

Menurut Ansari, capaian itu menjadi sinyal kuat bagi seluruh kader untuk melakukan konsolidasi dan pembenahan internal. Ia menegaskan pentingnya memperkuat basis dukungan masyarakat dan memperbarui strategi komunikasi politik agar PDIP tetap relevan dengan isu-isu rakyat.

“Ini pelajaran penting bagi seluruh pengurus dan kader. Ke depan kita harus lebih solid, lebih aktif turun ke masyarakat, dan memperkuat struktur partai di semua level. Konsolidasi adalah kunci,” tegasnya.

Di sisi lain, PDIP Sulsel juga tengah bersiap menghadapi Konferensi Daerah (Konferda) yang akan menentukan arah dan kepemimpinan baru partai di tingkat provinsi. Ansari menjelaskan bahwa seluruh figur calon ketua telah menjalani fit and proper test di Kantor DPP PDIP Jakarta. Namun, jadwal resmi pelaksanaan konferda masih menunggu keputusan dari DPP.

“Dari seluruh daerah, PDIP Sulsel justru yang paling cepat mengajukan jadwal Konferda. Kami sudah minta waktu ke DPP, tapi mereka masih punya agenda lain. Rencananya konferda dan konfercab akan digelar serentak di Makassar,” ujarnya.

Ia menambahkan, masa kepengurusan DPD PDIP Sulsel seharusnya telah berakhir pada 2024, namun diperpanjang hingga 2025 untuk penyesuaian struktur organisasi di seluruh tingkatan.

“Yang pasti, pergantian kepemimpinan ini tidak akan lewat dari tahun ini,” kata Ansari menegaskan.

Diketahui, ada tujuh figur yang telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan untuk memperebutkan kursi Ketua PDIP Sulsel. Dua di antaranya merupakan undangan khusus dari DPP, yakni Wali Kota Makassar dua periode Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Ketua DPC PDIP Luwu, Andi Admiral Kadddiraja.

Sementara lima lainnya berasal dari pengurus inti DPD PDIP Sulsel: Andi Ridwan Wittiri (Ketua petahana), Rudi Pieter Goni (Sekretaris), Alimuddin (Bendahara), Risfayanti Muin (Ketua Bappilu), dan Andi Ansari Mangkona (Wakil Ketua).

Ketujuh kandidat tersebut telah mengikuti fit and proper test di Kantor DPP PDIP Jakarta pada Selasa, 7 Oktober 2025. Hasil dari uji tersebut akan menjadi pertimbangan DPP dalam menentukan figur yang dianggap paling layak memimpin PDIP Sulsel menuju fase konsolidasi dan kebangkitan politik pascapenurunan suara di Pemilu 2024.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news