
KabarMakassar.com – Pemerintah Kota Makassar terus menegaskan komitmennya dalam menghadirkan kota yang tangguh terhadap bencana.
Sebagai wilayah metropolitan di Indonesia Timur, Makassar memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman banjir, angin kencang, kebakaran, hingga gempa bumi. Kondisi ini menuntut adanya strategi mitigasi yang terencana, kolaboratif, dan respons cepat di lapangan.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan kesiapsiagaan bencana tidak bisa lagi dipandang sebagai urusan sampingan, melainkan kebutuhan mendasar dalam melindungi keselamatan masyarakat.
“Mitigasi bencana adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah kota harus hadir dengan langkah cepat serta strategi yang tepat,” tegas Appi saat meresmikan peluncuran program inovasi SALAMA (Sahabat Anak Afirmasi Aman Bencana) yang digagas BPBD Kota Makassar, di SMPN 19 Makassar, Selasa (30/09).
Appi menyoroti ancaman banjir yang hampir setiap tahun melanda beberapa kawasan, termasuk Blok 10 Antang. Menurutnya, pemerintah bersama stakeholder terkait sedang berupaya mencari solusi untuk mengurangi dampak banjir.
“Minimal tahun ini kita berusaha mengurangi debit air. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengintervensi persoalan banjir, khususnya di wilayah rawan,” ujarnya.
Ia menambahkan, anak-anak sering kali menjadi kelompok paling rentan saat bencana terjadi. Tanpa pengetahuan mitigasi, kepanikan bisa berujung pada kondisi berbahaya. Karena itu, program SALAMA diarahkan agar pelajar tidak hanya tahu cara menyelamatkan diri, tetapi juga mampu menolong orang lain.
“Jalur evakuasi di sekolah-sekolah harus jelas, ada tanda alur dan titik kumpul. Anak-anak harus tahu ke mana harus pergi saat bencana terjadi,” tutup Appi.
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, memberikan apresiasi atas inisiatif BPBD Makassar menghadirkan program SALAMA. Menurutnya, langkah ini sangat strategis dalam membangun generasi muda yang tanggap bencana.
“Program SALAMA ini sangat penting untuk membangun budaya sadar bencana sejak dini, khususnya di kalangan pelajar. Dengan pengetahuan dan latihan yang tepat, anak-anak akan lebih siap dan berani menghadapi situasi darurat,” kata Aliyah.
Ia menegaskan Pemkot Makassar akan terus memberikan dukungan penuh terhadap inovasi yang mendorong kesiapsiagaan dan keselamatan warga.
“Pemerintah kota berkomitmen menjadikan Makassar sebagai kota tangguh dan aman bagi seluruh masyarakat,” tambahnya.
Kepala BPBD Makassar, Muhammad Fadli, menjelaskan SALAMA merupakan satu dari delapan inovasi kebencanaan yang sedang disiapkan pihaknya. Satu inovasi bahkan akan diikutsertakan dalam lomba inovasi tingkat nasional, dengan harapan bisa meraih juara dan memperoleh dukungan pendanaan dari BNPB maupun pemerintah pusat.
Meski terlaksana secara non-budgeter, pelatihan kali ini mampu memberikan pengalaman berharga bagi ratusan pelajar. Mereka tidak hanya menerima teori, tetapi juga praktik langsung seperti rescue hingga water rescue.
Fadli mengapresiasi peran relawan, BNPB, serta berbagai pihak yang ikut terlibat. Menurutnya, pekerjaan kebencanaan bukan sekadar tugas teknis, tetapi jalan kemanusiaan.
“Seperti pesan Pak Wali, para petugas harus tampil gagah dan meyakinkan agar masyarakat percaya, mulai dari sikap, pakaian, hingga peralatan yang digunakan,” jelasnya.
Dengan diluncurkannya SALAMA, Makassar semakin menegaskan posisinya sebagai kota yang proaktif dalam mitigasi bencana. Program ini tidak hanya melatih anak-anak tentang penyelamatan diri, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa setiap individu memiliki peran dalam melindungi sesama.
BPBD Makassar berjanji akan segera meluncurkan tujuh inovasi lainnya secara bertahap. Semua diarahkan untuk memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi ancaman bencana.
“Ini baru langkah awal. Insya Allah, tujuh inovasi berikutnya akan segera menyusul,” pungkas Fadli.
Peluncuran SALAMA menjadi momentum penting untuk menanamkan budaya sadar bencana sejak usia dini. Acara ini dihadiri Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa, Kepala BPBD Makassar Muhammad Fadli, jajaran kepala dinas, serta para kepala sekolah.