KLIKPOSITIF – Membaca buku memberi manfaat yang baik bagi kesehatan, salah satunya mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Membaca buku dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan Anda secara keseluruhan. Meskipun manfaat ini terutama membantu otak, namun juga bermanfaat bagi tubuh Anda.
Dilasir dari laman webmd, membaca merupakan metode terbaik untuk mengurangi stres. Sebuah studi tahun 2009 dari Mindlab International di University of Sussex menemukan bahwa membaca mampu menurunkan tingkat stres sebesar 68%.
Hal ini membuatnya lebih efektif dibandingkan aktivitas menenangkan lainnya seperti berjalan-jalan atau mendengarkan musik.
Secara umum, aktivitas meditasi yang memaksa Anda fokus pada satu tugas dapat mengurangi stres. Membaca memiliki manfaat tambahan yaitu melibatkan pikiran dan memaksa otak Anda menjadi kreatif sehingga Anda dapat membayangkan cerita saat Anda membaca.
David Lewis, yang melakukan penelitian pada tahun 2009, menjelaskan bahwa membaca adalah melibatkan imajinasi secara aktif karena kata-kata di halaman cetakan merangsang kreativitas Anda dan menyebabkan Anda memasuki keadaan kesadaran yang pada dasarnya telah berubah.
Memerangi penurunan mental dan demensia
Demensia adalah istilah umum untuk penurunan mental yang mencakup kesulitan berpikir, mengingat, atau mengambil keputusan.
Demensia terutama menyerang orang dewasa yang lebih tua. Pada tahun 2014, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan terdapat lima juta orang dewasa yang menderita demensia, dan mereka memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 14 juta pada tahun 2060.
Sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan antara membaca dan kesehatan otak. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan otak, termasuk membaca, dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena demensia.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010 menilai 942 orang dewasa untuk menentukan apakah melakukan hobi mengurangi risiko demensia.
Studi tersebut menemukan bahwa hampir 54% dari mereka yang tidak mengidap demensia membaca buku secara konsisten, sementara hanya sekitar 39% dari mereka yang mengidap demensia membaca buku secara konsisten.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2013 menilai aktivitas kognitif 1.651 peserta yang berusia di atas 55 tahun.
Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang melakukan tugas-tugas yang merangsang mental seperti membaca dan menulis sepanjang hidup mereka memiliki tingkat penurunan mental yang jauh lebih lambat, bahkan ketika otak mereka menunjukkan peningkatan.