KabarMakassar.com — Sup bukan hanya hidangan yang lezat serta mudah disiapkan, namun juga memiliki berbagai manfaat kesehatan, khususnya untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Tak heran jika makanan hangat tersebut menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat Indonesia, terkhususnya saat cuaca dingin, tubuh terasa kurang fit, atau bahkan saat memasuki musim hujan ketika risiko penyakit meningkat.
Sebagai hidangan yang kaya nutrisi, sup biasanya dibuat dari beragam bahan sehat misalnya sayuran, protein hewani, rempah-rempah, hingga aneka bahan laut.
Kombinasi itu menjadikan sup sebagai salah satu menu sederhana yang bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian sekaligus menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Tubuh manusia mempunyai sistem imun yang bertugas melindungi diri dari berbagai ancaman penyakit, termasuk infeksi yang berasal dari virus, bakteri, serta jamur.
Akan tetapi, ketika daya tahan tubuh menurun, kita menjadi lebih mudah terserang penyakit seperti flu, batuk, serta demam keluhan yang umum terjadi di musim hujan.
Oleh karena itu, menjaga imunitas dengan memilih makanan bergizi menjadi langkah penting, dan sup mampu menjadi salah satu pilihan paling praktis dan menyehatkan.
Dilansir dari Alodokter, sup mengandung kaldu, sayuran, dan sumber protein seperti ayam, daging, ikan, kepiting, atau rajungan. Kaldu yang dibuat dari daging atau seafood mengandung protein yang berperan besar untuk pembentukan antibodi.
Antibodi inilah yang menjadi benteng pertahanan tubuh ketika menghadapi ancaman penyakit. Di sisi lain, sayuran yang ditambahkan ke dalam sup mengandung sejumlah nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
Serat berperan dalam membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus. Saat mikrobiota usus terjaga, sistem imun pun bekerja lebih optimal, karena sebagian besar sel-sel kekebalan tubuh berada di saluran pencernaan.
Selain itu, serat serta antioksidan pada sayuran juga membantu mencegah masuknya patogen berbahaya yang mungkin masuk melalui makanan maupun lingkungan.
Vitamin yang terkandung dalam sayuran dan rempah, misalnya vitamin A, C, dan K, berkontribusi dalam menjaga fungsi sel imun, mempercepat pemulihan saat sakit, dan membuat tubuh lebih tahan menghadapi perubahan cuaca.
Itulah mengapa sup amat sering dikonsumsi ketika tubuh membutuhkan kehangatan dan asupan nutrisi ekstra, terutama saat musim hujan.
Meski manfaatnya banyak, nilai kesehatan sup sangat bergantung terhadap bahan-bahan yang digunakan. Untuk membuat sup yang benar-benar menyehatkan, maka diharapkan agar memastikan kandungan gizinya seimbang.
Sejumlah komponen yang ideal untuk sup sehat diantaranya adalah:
-Karbohidrat kompleks dari kentang, jagung, atau kacang polong sebagai sumber energi.
-Protein dari ayam, daging sapi, ikan, telur, kepiting, atau rajungan bisa membantu produksi antibodi.
-Serat dari wortel, brokoli, tomat, kol, atau asparagus dapat mendukung kesehatan pencernaan.
-Vitamin dan antioksidan dari seledri, bawang prei, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah misalnya jahe, kunyit, dan merica yang juga memberi efek hangat.
Selain memilih bahan yang berkualitas, penting untuk memperhatikan penggunaan bumbu. Hindari penggunaan garam, gula atau MSG secara berlebihan. Gunakan garam beryodium dalam takaran wajar agar menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
Jika kamu tidak sempat memasak sup dari bahan segar, sup instan dapat menjadi alternatif yang praktis. Kini tersedia berbagai pilihan sup instan dengan cita rasa yang beragam, seperti ayam, jagung, kepiting, juga sayuran.
Walaupun praktis, tetap perhatikan label nutrisi dan pilih produk dengan kandungan garam serta lemak yang lebih rendah.
Mengonsumsi sup hanyalah salah satu langkah dalam memperkuat daya tahan tubuh.
Agar hasilnya maksimal, tetap padukan dengan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, tidur cukup, mengelola stres, minum air dalam jumlah cukup, juga menghindari kebiasaan merokok.
Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh manfaat sup atau ingin menyesuaikan jenis sup dengan kebutuhan kesehatan tertentu, maka kamu dapat berkonsultasi langsung dengan dokter atau ahli gizi.
