
KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kemandirian desa melalui program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
Salah satu langkah nyata ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan One Day One District di Desa Julubori, Kecamatan Pallangga, yang menghadirkan konsep Marketplace Desa sebagai ruang baru bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk lokal.
Marketplace ini bukan sekadar wadah transaksi biasa, tetapi dirancang sebagai sistem ekonomi desa yang memungkinkan warga menjual produk mereka secara langsung. Keuntungan yang diperoleh kembali ke desa, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan sekaligus memperkuat daya beli masyarakat.
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, menegaskan bahwa kegiatan seperti One Day One District merupakan strategi untuk membangun desa yang lebih mandiri. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada transaksi ekonomi, tetapi juga mempererat interaksi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kalau memungkinkan, setiap desa bisa menyelenggarakan kegiatan serupa secara bergilir. Kegiatan semacam ini terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa, sekaligus memberi ruang bagi warga menyampaikan aspirasinya secara langsung,” ujarnya, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Andi Tenri Indah Darmawangsyah, Sabtu (20/09).
Suasana di Desa Julubori tampak meriah. Warga berkumpul, anak-anak bermain, dan para pelaku UMKM memamerkan produk lokal mereka. Momentum ini juga dirangkaikan dengan World Cleanup Day 2025 bertema Menuju Indonesia Bersih 2029, menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh lepas dari kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa, Rieke Susanti, menjelaskan bahwa program Marketplace Desa menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pasar yang lebih dekat, sederhana, namun berdampak besar.
“Produk lokal dijual langsung oleh warga, dan keuntungannya kembali ke desa. Ini membuka sumber pendapatan baru, meningkatkan daya beli masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas,” jelasnya.
Program Marketplace Desa kini berjalan serentak di 17 kecamatan di Kabupaten Gowa, menandai lahirnya sistem pemberdayaan ekonomi baru yang bergerak dari akar rumput. Tidak hanya menjadi ruang transaksi, kegiatan ini juga dibarengi dengan penyerahan bantuan dan lelang amal, hasilnya digunakan untuk mendukung berbagai program sosial serta pemberdayaan masyarakat desa.
Darmawangsyah menambahkan, pemerintah hadir di tengah masyarakat bukan hanya untuk mendengar keluhan, tetapi juga untuk memastikan setiap aspirasi bisa ditindaklanjuti menjadi program yang bermanfaat. Ia berharap, Marketplace Desa dapat menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan visi besar Gowa Bersama, di mana desa tumbuh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan partisipasi warga sebagai kunci utama.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, ini tanda bahwa sistem yang kita bangun berjalan dengan baik. Harapannya, setiap desa dapat memiliki marketplace mandiri sebagai ruang ekonomi rakyat sekaligus sarana memperkuat solidaritas sosial,” pungkasnya.