Kunjungan Delegasi Muslim Australia di MCH, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, memimpin rombongan delegasi Muslim Australia dalam kunjungan resmi ke Makassar Creative Hub (MCH), Anjungan Pantai Losari, Selasa (23/09).
Kunjungan ini menjadi titik awal pembahasan sejumlah bentuk kerja sama kreatif lintas negara antara Indonesia dan Australia.
Rombongan beranggotakan tujuh delegasi yang berasal dari Melbourne, Sydney, dan Perth. Mereka adalah Alaa Karrar, Anjum Kasmani, Iman Balla, Juliana Jamaluddin, Luke Gibson, Qudratullah Wahidi, dan Ridvan Kilic. Kehadiran mereka difokuskan untuk melihat langsung program-program unggulan MCH yang selama ini dikenal sebagai pusat pengembangan talenta kreatif di Makassar.
Perwakilan MCH, Rahmat Mustamin, menyampaikan salah satu bentuk kerja sama yang akan dijalankan adalah penyelenggaraan kelas hybrid. Kegiatan ini akan melibatkan seniman serta museum seni Muslim di Australia sebagai mitra.
“Rangkaian kegiatan yang akan kita kerjakan adalah kelas yang sifatnya hybrid dengan museum seni dan seniman Muslim yang ada di Australia. Harapannya, kegiatan ini menjadi jembatan pertukaran pengetahuan dan kreativitas,” ujar Rahmat.
Selain bidang seni, peluang kerja sama juga terbuka dalam industri fashion Muslim. Agenda yang dibahas meliputi peragaan busana dan pengembangan desain, dengan rencana pelaksanaan pada Februari dan Maret tahun depan. Menurut Rahmat, agenda ini diharapkan memperkuat hubungan antara desainer Muslim di Makassar dan komunitas fashion di Australia.
Rahmat menambahkan, kunjungan ini juga membuka peluang bagi seniman Muslim Australia untuk tampil di Makassar, sekaligus mendistribusikan pengetahuan tentang seni dan kebudayaan kepada masyarakat luas.
“Selain kunjungan seniman Muslim Australia ke Makassar, terbuka pula peluang untuk mendistribusikan pengetahuan tentang seni dan kebudayaan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, pihak MCH juga memperkenalkan program-program unggulannya, seperti kelas inkubasi penulisan, konten kreatif, hingga kelas lintas disiplin. Seluruh program tersebut telah menjalin jejaring nasional maupun internasional, yang kini diproyeksikan dapat dihubungkan langsung dengan komunitas kreatif Muslim Australia.
“Kami juga memperkenalkan bagaimana kolaborasi nasional dan internasional yang selama ini dikerjakan MCH bisa dihubungkan dengan teman-teman Muslim Australia,” tambah Rahmat.
Kunjungan ini diharapkan memperluas jejaring kerja sama kreatif antara Makassar dan Australia. Dengan terbukanya jalur kolaborasi di bidang seni, fashion, dan kelas hybrid, MCH berpeluang menjadi pusat pertukaran budaya dan pengetahuan kreatif di level internasional.


















































