Nipah Park bersinergi dengan Rekan Sampah sebagai mitra monitoring pengelolaan sampah di lingkungan green collaborator Nipah Park. Dok. IstKabarMakassar.com — Nipah Park berkomitmen untuk terus menjaga keberlanjutan lingkungan. Salah satu pengimplementasiannya dengan berkolaborasi bersama Rekan Sampah.
Kolaborasi bersama salah satu inisiatif pengelolaan sampah berbasis komunitas di Makassar ini juga untuk memperingati HUT Kalla ke-73.
Sinergi keduanya menjadi bagian dari perayaan bertajuk “Ruang Keluarga” yang digelar di Rooftop Garden Nipah Park, Sabtu (25/10) lalu.
Tujuan kolaborasi ini guna mendaur ulang sampah organik dan anorganik yang dihasilkan selama kegiatan berlangsung.
Nipah Park menggandeng Rekan Sampah sebagai mitra monitoring pengelolaan sampah di lingkungan green collaborator Nipah Park. Kolaborasi ini mencakup pemantauan pasca-event selama dua hingga tiga bulan untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan efektif dan hasil akhirnya dapat terukur secara nyata.
Koordinator Divisi Nirsampah, Winarni menyampaikan, jika proses yang dilakukan mencakup pemilahan sampah hingga pengelolaan kembali.
“Nantinya sampah organik akan diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik akan dihitung emisinya. Laporan monitoring kepada pihak green collaborator akan diperbarui secara berkala setiap dua hingga empat pekan, dan akan dilengkapi dengan analisis di akhir periode,” ujarnya, berdasarkan keterangan yang diterima, Sabtu (01/11).
Melalui laporan berkala yang disusun oleh Rekan Sampah, Nipah Park akan menerima pembaruan terkait volume sampah organik dan anorganik yang berhasil diolah, mulai dari jumlah sampah organik yang dikonversi menjadi pupuk maggot, hingga seberapa besar sampah plastik yang berhasil dikelola dan dimanfaatkan kembali.
Selain itu, Nipah Park berkomitmen terhadap pengelolaan sampah juga terus diperkuat dengan sistem pemilahan di area mal.
Operational Manager Nipah Park & Office, Andi Muhammad Imam Rafsanjani mengatakan, untuk sampah organik dan anorganik sudah mulai dipisahkan dengan membagi tempat sampah di area mal menjadi tiga kategori yaitu paper, plastik atau kaleng, dan sisa makanan.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan tempat pengolahan sampah organik menjadi pupuk di sekitar area rumah sampah di belakang mal. Sementara sampah daun dan ranting dari tanaman di Nipah Park juga sudah diolah menjadi pupuk kompos yang dipimpin oleh tim landscaper Nipah Park,” ucapnya.
Berdasarkan hasil pencatatan awal pengelolaan sampah selama kegiatan Ruang Keluarga HUT Kalla ke-73, tercatat total 101,8 kilogram sampah yang berhasil dikumpulkan.
Dari jumlah tersebut, sampah residu mendominasi dengan porsi 53,12 persen atau sekitar 54,08 kilogram, disusul oleh sampah plastik sebanyak 28,1 kilogram atau sebanyak 27,6 persen dan sampah organik sebanyak 19,62 kilogram atau setara dengan 19,27 persen.
Data ini menjadi dasar pemantauan lanjutan oleh Rekan Sampah untuk melihat efektivitas pengelolaan pasca-event.
Melalui kolaborasi lintas sektor, seperti dengan Rekan Sampah, Nipah Park menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dapat menjadi bagian dari sistem bisnis yang berkelanjutan, bukan sekadar aktivitas pasca-event.
Dengan menggabungkan konsep ruang publik hijau, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah, Nipah Park terus berupaya dalam membangun kesadaran masyarakat urban akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan.
Melalui sinergi ini, Nipah Park berupaya memperkuat ekosistem green lifestyle di lingkungan mal, sekaligus mengedukasi pengunjung dan tenant untuk berpartisipasi dalam gerakan pengelolaan sampah.

















































