
KabarMakassar.com – Kondisi Kota Makassar yang kini berangsur kondusif tidak membuat Wali Kota Munafri Arifuddin alias Appi mengendurkan kewaspadaan.
Hak tersebut disampaikan Appi saat apel pagi yang digelar di halaman Balai Kota Makassar, Senin (15/09).
Ia menyampaikan arahan tegas kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat, hingga lurah, agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah dinamika perkotaan.
Appi menegaskan, Makassar hari ini relatif aman dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Namun, pengalaman pahit pada 29 Agustus lalu, yang meninggalkan duka dan ketegangan, menjadi pengingat bahwa potensi gangguan sosial bisa muncul kapan saja.
“Kondisi Kota Makassar hari ini, alhamdulillah, sudah relatif kondusif. Mari sama-sama terus menjaga agar tetap aman dan damai. Ini sangat berbeda dengan situasi sebelumnya yang sempat menegangkan dan bahkan memunculkan tragedi pada 29 Agustus lalu,” ujar Appi.
Meski kondisi stabil, ia mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak terlena. Menurutnya, masih ada gejolak sosial di sejumlah titik yang bisa dipolitisasi atau dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab untuk memicu provokasi.
Karena itu, Appi menekankan pentingnya sensitivitas pemerintah di level kelurahan dan kecamatan. Aparat diminta lebih proaktif membangun komunikasi lintas sektor, melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, hingga tokoh agama agar tercipta kolaborasi menjaga keamanan.
“Tentu para SKPD, camat, dan lurah di wilayah masing-masing harus lebih peka. Libatkan semua elemen masyarakat agar tercipta upaya bersama menjaga lingkungan tetap aman, tertib, dan kondusif,” imbuhnya.
Selain kewaspadaan di lapangan, koordinasi juga menjadi sorotan utama. Appi menegaskan bahwa langkah Pemkot Makassar harus menyatu, tidak parsial. Setiap kebijakan maupun program harus dikawal secara terpadu dari Balai Kota hingga tingkat kelurahan.
“Kita di Balai Kota bersama seluruh ASN akan memperkuat koordinasi dan menyatukan langkah. Tidak boleh ada kegiatan yang berjalan sendiri-sendiri, semuanya harus satu kebijakan Pemerintah Kota Makassar,” tegasnya.
Ia menilai, komunikasi intensif menjadi kunci untuk mencegah ‘missing link’ dalam pelayanan publik. Menurut Appi, semua pihak harus mendapatkan porsi komunikasi yang sama sehingga informasi dan kebijakan Pemkot bisa diterima masyarakat secara utuh dan seragam.
Tak hanya aspek keamanan, Appi juga menyoroti etika aparatur pemerintah. Ia mengingatkan bahwa sikap pejabat publik dalam berinteraksi langsung mencerminkan wajah pemerintah.
“Cara kita berinteraksi mencerminkan wajah pemerintah. Walaupun hanya dilakukan oleh oknum, citra yang melekat di masyarakat tetap kepada institusi pemerintah,” tandasnya.