
KabarMakassar.com — Proses seleksi terbuka (lelang jabatan) eselon II di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menarik perhatian. Tidak hanya diikuti aparatur sipil negara (ASN) internal Pemkot, sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan juga turut mendaftarkan diri.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, memastikan bahwa peluang terbuka sama rata bagi semua peserta, baik dari Pemkot maupun Pemprov. Menurutnya, seleksi ini merupakan mekanisme resmi yang memberi kesempatan bagi siapa saja yang memenuhi syarat.
“Ini adalah sebuah proses yang memberikan kesempatan yang sama untuk semua calon. Silakan mendaftar, ini kan terbuka. Tinggal penuhi seluruh tahapannya, sehingga nanti kita lihat siapa yang layak,” ujar Appi, Kamis (21/8).
Ia juga tidak menampik bahwa kursi jabatan eselon II yang dilelang saat ini begitu diminati, termasuk oleh pejabat Pemprov Sulsel. Namun, hal itu wajar karena peluang karier yang terbuka lebar.
“Bukan cuma seksi, tapi maksudnya orang mengejar karena peluang ini terbuka. Dari Pemprov atau darimana saja, silakan. Ini satu kesatuan dari lingkup pemerintahan, khususnya Sulsel,” tegasnya.
Appi meminta agar seluruh peserta mempersiapkan diri secara maksimal. Ia menekankan pentingnya mengikuti aturan main seleksi serta menunjukkan kompetensi di bidang yang dilamar.
“Belajar yang maksimal, ikuti seluruh peraturan, dan fokus pada tempat yang ditempati. Itu yang paling penting,” kata Appi.
Di tengah proses seleksi, muncul isu bahwa posisi jabatan yang dilelang sudah memiliki calon kuat. Namun, Appi menepis rumor tersebut dan menegaskan kembali komitmennya menjaga proses tetap fair.
“Itu kan informasi dari luar, bukan informasi dari dalam. Semua punya kesempatan yang sama,” tandasnya.
Sebelumnya, empat dari calon yang lolos seleksi tercatat berasal dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).
Keempat pejabat Pemprov Sulsel tersebut adalah Devy Khaddafi (Sekretaris BPBD Sulsel), Fahlevi Yusuf (Kepala Bidang Satpol PP Sulsel), Andi Yurnita (Kabid Tata Ruang Dinas PUTR Sulsel), serta Hermawan Irfan Abbas (Sekretaris BKD Sulsel).
Mereka akan bersaing bersama 29 peserta lain, mayoritas dari internal Pemkot Makassar, untuk memperebutkan sembilan kursi strategis kepala dinas maupun kepala badan.
Kepastian ini diumumkan Panitia Seleksi (Pansel) Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemkot Makassar dalam surat bernomor 07/PANSEL-JPTP/VIII/2025, yang dirilis pada Kamis (21/08). Dari total 39 pendaftar, hanya 33 orang yang dinyatakan memenuhi syarat berkas.
“Peserta yang lolos administrasi ini berhak melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni penulisan makalah,” jelas Ketua Pansel, Andi Zulkifly Nanda.
Menurut Zulkifly, proses seleksi terbuka ini dirancang untuk menjaring pejabat terbaik dengan rekam jejak dan kompetensi mumpuni. “Kompetisi ini menjadi ruang untuk memastikan OPD dipimpin oleh orang-orang berintegritas, berkapasitas, dan punya visi untuk mendukung pembangunan Kota Makassar,” tegasnya.
Selanjutnya, para peserta akan mengikuti tahapan penulisan makalah, asesmen, hingga wawancara akhir. Hasil final diharapkan rampung sebelum akhir September 2025, sehingga pejabat definitif bisa segera dilantik.