Wali Kota Palopo Naili Trisal meninjau lokasi pembangunan Jembatan Gantung Pajalesang (Dok: Ist)KabarMakassar.com — Rencana pembangunan Jembatan Gantung Pajalesang di Kelurahan Pajalesang, Kecamatan Wara, Kota Palopo, terus memasuki tahap persiapan.
Wali Kota Palopo Naili Trisal meninjau langsung lokasi pembangunan pada Selasa (30/09), setelah sebelumnya masyarakat mengeluhkan kondisi jembatan yang memprihatinkan.
Jembatan gantung ini selama bertahun-tahun menjadi akses vital penghubung antara RW 1 dan RW 5. Setiap hari, jembatan dilalui anak sekolah, pegawai, dan warga yang menuju fasilitas publik seperti puskesmas, kantor kelurahan, hingga sekolah.
Kondisinya yang kian rapuh mendorong pemerintah kota bergerak cepat untuk mencari solusi pembangunan yang lebih permanen.
Upaya itu membuahkan hasil setelah pemerintah pusat melalui Balai Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Nasional (P2JN) bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Sulawesi Selatan menurunkan tim survei lapangan pada Minggu, 28 September 2025.
Hasil survei menjadi dasar penyusunan Detail Engineering Design (DED) sebelum pembangunan fisik segera dimulai.
Rencana pembangunan jembatan gantung ini mencakup struktur baru yang lebih kokoh, dengan bentangan mencapai 80 hingga 100 meter, lebar 2 hingga 2,5 meter, serta material baja untuk lantai, menara (pilon), sling, dan railing.
Pembangunan ini sepenuhnya dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa membebani APBD Kota Palopo. Dari tujuh jembatan gantung yang dialokasikan untuk Sulawesi Selatan, Kota Palopo mendapatkan satu unit.
Naili Trisal menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan pemerintah pusat, termasuk peran Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Aras, dari Fraksi Gerindra sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan untuk pembangunan di Kota Palopo. Kehadiran jembatan ini akan sangat membantu aktivitas warga dan meningkatkan aksesibilitas antarwilayah,” ujarnya.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan gantung Pajalesang bukan hanya menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan pusat.
“Kami berharap masyarakat bisa bersabar, karena pembangunan ini membutuhkan beberapa tahapan sebelum benar-benar rampung dan bisa digunakan,” tambahnya.
Masyarakat Pajalesang menyambut rencana pembangunan ini dengan antusias. Selama ini keterbatasan infrastruktur dianggap cukup menghambat aktivitas warga, baik dalam aspek ekonomi maupun akses layanan publik. Dengan hadirnya jembatan baru, diharapkan mobilitas warga semakin lancar dan pelayanan publik lebih terjamin.
Revitalisasi jembatan gantung Pajalesang juga dipandang sebagai langkah strategis memperkuat pemerataan pembangunan infrastruktur di Palopo.
Kehadirannya diharapkan tidak hanya memberi manfaat jangka pendek bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pengembangan wilayah dan kualitas hidup warga dalam jangka panjang.
