Ilustrasi Stadion Untia Makassar, (Dok: Ist).KabarMakassar.com – Pemerintah Kota Makassar menegaskan keseriusannya dalam mengembangkan Stadion Untia sebagai kawasan terpadu berstandar internasional.
Komitmen ini ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Makassar, Fuad Azis, usai melakukan kunjungan studi ke Jakarta International Stadium (JIS), Rabu (30/07).
Fuad bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan jajaran SKPD meninjau langsung kawasan JIS sebagai bagian dari upaya benchmarking atau studi banding, sekaligus menjajaki penguatan integrasi tata ruang dan infrastruktur di proyek Stadion Untia.
“Saya kira dari hasil kunjungan kita kali ini di JIS, yang paling penting bagi kami di Dinas Penataan Ruang adalah bagaimana memastikan terjadinya kesesuaian antara ruang dan bangunan,” kata Fuad.
Menurutnya, konsep penataan ruang yang diterapkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam pembangunan JIS menjadi referensi strategis untuk diterapkan di Makassar. Terutama dalam memastikan keterpaduan fungsi ruang, bangunan, dan sistem pendukung kawasan.
“Teman-teman dari Jakpro sudah merancang pola ruang yang sangat matang. Ini akan menjadi referensi penting untuk kami terapkan di Stadion Untia sebagai proyek prioritas Pemkot Makassar,” lanjut Fuad.
Fuad menyebutkan, pembangunan Stadion Untia tidak hanya difokuskan pada fasilitas olahraga, tetapi juga disiapkan sebagai kawasan multifungsi yang dirancang terpadu dengan sembilan unit bangunan pendukung.
Bangunan tersebut dirancang untuk mencakup hunian, hotel, pusat pelatihan, serta fasilitas infrastruktur lainnya yang telah tercantum dalam dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).
“Stadion Untia akan jadi kawasan strategis terpadu. Kami membuka ruang bagi investor untuk berkontribusi dalam pengembangan sarana pendukung. Selain itu, peran BUMD juga akan dimaksimalkan sesuai arahan Bapak Wali Kota,” ujar Fuad.
Dinas Penataan Ruang juga menaruh perhatian serius pada aspek keberlanjutan kawasan stadion. Fuad mengatakan, stadion dan sekitarnya akan dirancang dengan pendekatan ramah lingkungan dan inklusif, yang melibatkan ruang terbuka hijau, ruang publik, serta sistem pengelolaan arus kunjungan yang efisien.
“Mulai dari penataan ruang publik, green space, hingga manajemen pengunjung menjadi hal krusial. Penataan ruang harus adaptif terhadap lingkungan sekaligus menjamin kenyamanan warga,” tegasnya.
Saat ini, Dinas Penataan Ruang Makassar tengah menyusun roadmap pengembangan Stadion Untia agar selaras dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar serta agenda pembangunan jangka menengah dan panjang.
Fuad menegaskan, pihaknya ingin menjadikan Stadion Untia bukan sekadar infrastruktur olahraga, tetapi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Makassar.
“Pembangunan stadion ini kami harapkan bukan hanya menjadi pusat olahraga, tetapi juga ikon baru pengembangan wilayah. Ini momentum memperluas konektivitas dan mendekatkan layanan kota ke kawasan pesisir,” pungkas Fuad.
