Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman (dok. Syamsi/Kabar Makassar)KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menegaskan komitmennya mempercepat operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai program nasional Presiden Prabowo Subianto.
Program ini dipandang penting untuk memperkuat ekonomi masyarakat, menurunkan angka kemiskinan, membuka lapangan kerja, serta mendorong kemandirian desa dan kelurahan.
“Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan program nasional Presiden Bapak Prabowo Subianto yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan, membuka lapangan kerja serta mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ujar Sekda Sulsel Jufri Rahman saat membacakan sambutan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada Rapat Koordinasi Regional Koperasi Merah Putih di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Selasa (23/09/2025).
Pemprov Sulsel mencatat, penerbitan badan hukum koperasi telah rampung 100 persen sejak 12 Juli 2025. Total 3.059 koperasi dari 2.266 desa dan 793 kelurahan di 24 kabupaten/kota sudah resmi memiliki badan hukum.
“Keberhasilan ini atas kerja keras Satgas Provinsi dan kabupaten/kota melalui kolaborasi lintas sektor dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Koperasi, Kementerian Hukum, Kementerian Desa, notaris, pendampingan intensif dari dinas koperasi dan UKM, dinas pemberdayaan desa, kepala OPD terkait, camat, lurah, dan seluruh kepala desa,” jelasnya.
Jufri menyebut bahwa pembentukan kelembagaan koperasi baru merupakan tahap awal. Saat ini, yang dibutuhkan adalah percepatan operasionalisasi koperasi, mulai dari rencana usaha hingga keterlibatan langsung masyarakat sebagai anggota.
“Kini kita memasuki tahap kedua, yaitu operasionalisasi Koperasi Merah Putih yang mencakup penyusunan rencana usaha, pengurusan perizinan operasional, menjalankan unit-unit usaha, melibatkan warga sebagai anggota koperasi, pemberian layanan koperasi, menjaga stabilitas usaha agar tetap berjalan, dan evaluasi pengembangan usaha secara berkelanjutan,” ucapnya.
Dia juga mengarahkan Satgas tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk aktif memberikan pendampingan dan pengembangan bisnis. Sasarannya meliputi nelayan, kelompok tani, peternak, pelaku UMKM, kelompok sadar wisata, pemberdayaan perempuan, hingga masyarakat rentan miskin.
“Melalui kesempatan ini, saya mengarahkan seluruh Satuan Tugas tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengambil peran sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” katanya
Selain itu, Koperasi Merah Putih juga diharapkan berkontribusi pada program makanan bergizi gratis di desa dan kelurahan. Menurutnya, keberhasilan program akan sangat bergantung pada komitmen dan kerja sama lintas sektor.
“Kita juga mengharapkan Koperasi Merah Putih dapat menjadi pemasok untuk pemenuhan program makanan bergizi gratis di desa dan kelurahan,” sebut Jjufri.
Sebagai contoh nyata, Jufri menyebut Koperasi Desa Merah Putih Aeng Batu-Batu di Kabupaten Takalar kini menjadi koperasi percontohan di Sulsel.
Koperasi ini bahkan menjadi tempat studi tiru bagi provinsi lain, dengan berbagai unit usaha mulai dari gerai sembako, apotek desa, klinik, hingga jasa logistik dan layanan perbankan.
“Koperasi Desa Merah Putih Aeng Batu-Batu di Kabupaten Takalar kini menjadi koperasi percontohan di Sulawesi Selatan. Koperasi ini bahkan telah menjadi tempat studi tiru bagi koperasi di luar provinsi,” tuturnya.
Jufri menegaskan, koperasi akan menjadi benteng ekonomi rakyat di tengah persaingan global. Karena itu, operasionalisasi koperasi harus berjalan cepat dan tepat agar memberi manfaat nyata bagi anggota dan masyarakat luas.
“Koperasi Desa Merah Putih akan tumbuh menjadi contoh koperasi yang maju dan mandiri. Koperasi ini tidak hanya sekadar berjalan, tetapi berlari, melompat, dan memberi manfaat nyata bagi anggota dan desa secara luas,” pungkasnya.
