Pemprov Sulsel Targetkan SMK Jadi Pintu Pasar Kerja Global

1 month ago 19
Pemprov Sulsel Targetkan SMK Jadi Pintu Pasar Kerja GlobalKepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin (dok. Syamsi/ Kabar Makassar)

KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus memperkuat peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam menyiapkan lulusan yang siap masuk pasar kerja global. Salah satu peluang besar yang kini dibidik adalah terbukanya penerimaan tenaga kerja produktif di Jepang.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, menegaskan bahwa peluang ini harus ditangkap dengan serius. Ia menekankan pentingnya penguatan keterampilan bahasa asing di setiap SMK agar lulusan mampu bersaing di negara tujuan kerja.

“Jepang sekarang membuka penerimaan tenaga kerja produktif yang bisa bekerja di Jepang. Ini yang mau kita tangkap peluangnya. Termasuk SMK kita mau kawal supaya peluang-peluang ke Jepang itu ada,” kata Iqbal, Kamis (02/10).

Menurutnya, salah satu langkah strategis adalah memperkuat standar bahasa di SMK vokasi. Penguasaan bahasa asing, misal Jepang maupun Arab, akan menjadi bekal penting bagi lulusan untuk masuk ke pasar kerja internasional.

“Jadi salah satunya itu tentunya dari sisi bahasa. Makanya kita akan perkuat, jadi semua SMK vokasi ini kita standar-kan bahasanya, bahasa yang negara tujuan, termasuk Jepang, Arab, itu yang akan kita perkuat di sekolah juga,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, turut menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi dan dunia kerja. Ia menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama antara SMK vokasi dengan pelaku dunia usaha, industri, serta Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin (Unhas).

Jufri menyebut kerja sama ini tidak hanya membuka akses lowongan kerja melalui sistem aplikasi khusus, tetapi juga memperkuat peluang keterhubungan dengan lembaga internasional seperti Japan International Cooperation Agency (JICA).

“Jepang saat ini membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Melalui JICA, kebutuhan itu dapat dipetakan dengan jelas. JICA bisa mengirimkan trainer atau instruktur dari Jepang untuk melatih siswa SMK kita dengan keahlian sesuai standar yang dibutuhkan industri di sana,” ujar Jufri.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa bahasa asing menjadi kunci utama agar lulusan SMK siap bekerja di luar negeri. Selain bahasa Jepang, bahasa Arab juga harus diperkuat untuk membuka peluang kerja di Timur Tengah.

“Selain kompetensi teknis, lulusan SMK juga harus dibekali kemampuan bahasa asing. Untuk pasar Jepang, penguasaan bahasa Jepang teknis menjadi penting. Demikian pula untuk peluang di Timur Tengah, bahasa Arab harus diajarkan agar lulusan kita siap berinteraksi dan bekerja di sana,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news