Bendera Partai Demokrat, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Belum lama ini, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Makassar menargetkan bakal merebut kembali kursi pimpinan DPRD Kota.
Target itu dinilai realistis apabila partai berlambang mercy ini mampu memaksimalkan potensi kader perempuan yang kini menempati posisi strategis, yakni Wakil Wali Kota Makassar sekaligus Plt Ketua DPC Demokrat Makassar, Aliyah Mustika Ilham.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Lukman Irwan, menyebut kehadiran Aliyah bisa menjadi kunci untuk mendongkrak elektoral partai. Menurutnya, popularitas istri mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin, tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Dia punya pengalaman sebagai Ketua TP PKK, anggota DPR RI, hingga saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Makassar. Modal itu sudah cukup kuat untuk menjadi mesin elektoral yang efektif bagi partainya,” jelas Lukman, Senin (15/09).
Lukman menegaskan, posisi Aliyah saat ini memberi dampak ganda. Selain berperan dalam jalannya pemerintahan bersama Wali Kota Munafri Arifuddin, elektabilitasnya juga ikut terdongkrak lewat program-program pemerintah yang secara tidak langsung memunculkan efek cocktail bagi Demokrat.
“Seorang ketua partai tidak bisa dipisahkan dari jalannya kepartaian sendiri. Program pemerintah yang dijalankan bisa melahirkan efek positif yang menguntungkan bagi figur dan partai,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, setiap agenda yang dirancang wali kota dan wakilnya akan selalu beririsan dengan kepentingan publik. Apabila masyarakat merasa puas dengan hasil program tersebut, maka kepuasan itu akan ikut tertanam dalam citra Aliyah dan secara otomatis mengangkat pamor Demokrat.
“Sepanjang program-program yang dirancang Pak Appi dan Ibu Aliyah menumbuhkan kepuasan publik, maka penerimaan masyarakat terhadap partai akan ikut meningkat. Apalagi di kalangan elit parpol, sosok Aliyah masih dipandang sebagai figur yang punya pengaruh,” tegasnya.
Selain faktor pengalaman dan jabatan politik, Lukman menilai Aliyah punya peluang besar melakukan penetrasi ke basis pemilih. Kapasitasnya sebagai Wakil Wali Kota memberi ruang lebih luas untuk turun langsung dan menguatkan kedekatan dengan masyarakat.
“Akan banyak momentum bagi Ibu Aliyah untuk masuk ke wilayah basis, memanfaatkan kapasitas sebagai pejabat publik sekaligus pemimpin partai. Itu keuntungan besar,” tutupnya.
Sebelumnya, DPC Partai Demokrat Makassar menegaskan target politik besar pada Pemilu 2029 mendatang, merebut kembali kursi pimpinan DPRD Kota Makassar yang hilang dalam periode ini.
Ketua OKK DPC Demokrat Makassar, Zulkifli Tahir, menyebut langkah itu bukan sekadar wacana, melainkan bagian dari komitmen partai untuk memulihkan kejayaannya.
Ia mengakui bahwa Demokrat mengalami penurunan signifikan dalam perolehan kursi legislatif. Jika sebelumnya konsisten mengamankan enam kursi di DPRD, kini jumlahnya tergerus menjadi hanya tiga kursi. Imbasnya, Demokrat juga harus rela kehilangan kursi pimpinan dewan.
“Poin utama untuk jangka panjang memang begitu. Dengan kepemimpinan Ibu Aliyah di Makassar, Demokrat diharapkan bisa kembali mendapatkan enam kursi, atau paling tidak bisa menduduki kursi pimpinan DPRD Kota Makassar,” kata Zulkifli, Senin (15/09).
Optimisme itu, lanjut Zulkifli, tak lepas dari posisi Ketua DPC Demokrat Makassar, Aliyah Mustika Ilham, yang saat ini juga menjabat Wakil Wali Kota Makassar. Menurutnya, kehadiran Aliyah memberi energi baru sekaligus kepercayaan diri bagi Demokrat untuk bangkit.
Namun, target tersebut tidak bisa dicapai tanpa kerja keras. Zulkifli menekankan perlunya konsolidasi internal yang lebih solid, termasuk menghidupkan kembali mesin partai hingga ke basis akar rumput.
“Untuk pengurus, kami diminta kembali mengkonsolidasikan kondisi internal. Ini diharapkan agar bisa segera bekerja masif lagi di basis, supaya kita bisa lebih mudah ketika sudah mendekati pemilu,” ujarnya.
