Penglihatan Mulai Kabur? Kenali Tanda Katarak dan Cara Mengobatinya

2 weeks ago 11

KabarMakassar.com — Katarak adalah gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya keruh pada lensa mata. Kondisi tersebut menyebabkan penglihatan menjadi buram dan kabur, serta biasanya berkembang secara perlahan seiring bertambahnya usia.

Katarak dapat terjadi pada salah satu mata, akan tetapi dalam banyak kasus, kondisi tersebut juga bisa menyerang kedua mata secara bersamaan. Akan tetapi, tingkat keparahan pada masing-masing mata bisa berbeda-beda.

Lensa mata merupakan bagian transparan yang terletak di belakang pupil, yakni bagian hitam di tengah mata. Lensa ini memiliki peran penting dalam proses melihat dengan cara memfokuskan cahaya yang masuk ke mata.

Cahaya yang masuk melalui pupil difokuskan oleh lensa agar jatuh tepat di retina, yakni bagian belakang mata yang berfungsi menerima cahaya dan mengirimkan sinyal visual ke otak. Proses tersebut memungkinkan kita untuk melihat objek dengan jelas.

Seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan terhadap struktur protein di dalam lensa mata. Protein-protein itu bisa menggumpal dan membentuk endapan yang membuat lensa menjadi keruh.

Keruhnya lensa tersebut menghambat masuknya cahaya ke retina secara optimal, sehingga penglihatan menjadi tidak fokus. Objek yang sebelumnya terlihat jelas kemudian tampak kabur dan berkabut.

Kondisi ini termasuk dalam sindrom geriatri, yaitu kumpulan masalah kesehatan yang biasa terjadi pada usia lanjut. Katarak adalah salah satu dampak dari proses penuaan alami pada sistem penglihatan.

Walau katarak berkembang perlahan, jika dibiarkan tanpa penanganan, maka gangguan penglihatan bisa semakin parah.

Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin, terkhususnya pada usia lanjut, agar katarak dapat dideteksi dan ditangani sedini mungkin.

Cara mengetahui gejala katarak

Dilansir dari Alodokter, katarak biasanya mulai berkembang secara perlahan sejak seseorang memasuki usia 40 sampai dengan 50 tahun.

Pada tahap awal, penderita umumnya belum menyadari adanya gangguan penglihatan karena lensa mata masih dapat menjalankan fungsinya meskipun sudah mulai mengalami perubahan.

Seiring dengan bertambahnya usia, maka katarak cenderung memburuk juga menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu penglihatan.

Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap sehingga acap kali baru disadari ketika kondisinya sudah cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Salah satu gejala yang umum dialami yakni pandangan yang menjadi samar serta berkabut. Kondisi itu membuat penderita merasa seperti melihat lewat kaca buram atau berembun.

Tak hanya itu, mata juga menjadi lebih sensitif atas cahaya terang atau menyilaukan. Penderita juga mungkin melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya, terutamanya saat melihat lampu di malam hari.

Gejala lain yang biasa muncul termasuk kesulitan melihat dengan jelas ketika malam hari, warna yang tampak lebih pudar atau kusam, juga munculnya bayangan ganda saat melihat objek tertentu.

Ukuran lensa kacamata yang sering berubah dalam waktu singkat juga bisa menjadi tanda adanya perkembangan katarak.

Perubahan tersebut acap kali disebabkan oleh penurunan kemampuan lensa dalam memfokuskan cahaya secara optimal.

Walau pada umumnya katarak tidak menyebabkan rasa nyeri di mata, dalam beberapa kasus, namun penderita dapat merasakan ketidaknyamanan.

Rasa nyeri ini umumnya terjadi saat katarak telah mencapai tingkat keparahan tertentu atau disertai dengan gangguan mata lainnya.

Langkah untuk mencegah katarak

Mencegah katarak pada lansia memang bukan suatu hal yang mudah, karena penyebab pastinya juga belum sepenuhnya diketahui.

Oleh karena itu, pendekatan yang paling efektif saat ini ialah dengan mengurangi berbagai faktor risiko yang dapat memicu terjadinya katarak.

Tindakan pencegahan ini amat penting dalam menjaga kesehatan mata seiring bertambahnya usia.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menghindari kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, bagi lansia yang mempunyai kondisi medis tertentu misalnya diabetes, amat disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter agar penyakit tersebut dapat dikendalikan dan tidak memperburuk kesehatan mata.

Menjaga pola makan dengan asupan bergizi seimbang juga berperan penting, terkhususnya yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi mata seperti selenium.

Tidak kalah penting, melindungi mata dari paparan sinar matahari langsung, contohnya dengan menggunakan kacamata hitam turut menjadi salah satu upaya yang dianjurkan untuk mengurangi risiko terjadinya katarak.

Pengobatan katarak yang bisa dilakukan

1. Perawatan di rumah

Apabila katarak masih dalam kategori ringan, dokter biasanya menyarankan penanganan non-bedah untuk membantu penglihatan.

Ini mencakup penggunaan kacamata atau lensa kontak sesuai resep dan meningkatkan pencahayaan saat beraktivitas.

Pasien turut disarankan memakai kacamata antisilau saat di luar ruangan serta menghindari mengemudi di malam hari guna mengurangi risiko akibat penurunan penglihatan.

2. Operasi

Operasi katarak bertujuan untuk memulihkan penglihatan dan mengurangi risiko cedera akibat gangguan visual.

Tindakan tersebut dianjurkan apabila katarak mulai menghambat aktivitas seperti membaca atau mengemudi.

Prosedur dilakukan dengan bius lokal, tanpa rawat inap, lewat penggantian lensa keruh dengan lensa tiruan permanen.

Walau ada sedikit ketidaknyamanan pascaoperasi, penglihatan biasanya membaik segera setelah tindakan.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news