Pesta Rakyat di Makassar Jadi Ruang Toleransi dan Ekonomi Warga

2 weeks ago 12
Pesta Rakyat di Makassar Jadi Ruang Toleransi dan Ekonomi WargaPesta Rakyat HUT RI ke-80 di Makassar, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Suasana kemeriahan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kota Makassar bukan hanya dirayakan dengan pesta hiburan semata, melainkan menjadi panggung kebersamaan, toleransi, dan penguatan peran warga dalam pembangunan.

Dua kecamatan padat penduduk, Biringkanaya dan Tamalanrea, menjadi saksi bagaimana Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) merajut pesan persatuan sekaligus menegaskan arah pembangunan kota.

Di hadapan ribuan warga Biringkanaya, Munafri tampil dengan busana adat Toraja, lengkap dengan ikat kepala hitam-putih dan selempang kuning. Bagi Appi, busana itu bukan sekadar simbol, tetapi bentuk penghormatan terhadap keberagaman budaya di Kota Makassar.

“Saya diberikan pakaian adat Toraja. Ini menjadi simbol bagaimana masyarakat di sini menjaga toleransi,” ucapnya.

Ia menegaskan, Biringkanaya adalah cermin hidup rukun dalam perbedaan. “Tanpa melihat agama atau suku, masyarakat di sini tetap hidup dengan baik dan rukun. Ini yang harus kita jaga,” tambahnya.

Lebih dari 2.000 warga memadati kawasan De’ Festive Summarecon Mutiara, lokasi pesta rakyat Biringkanaya. Munafri menyebut kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang akan menyeimbangkan konsentrasi kota yang selama ini bertumpu di Pantai Losari.

“Alhamdulillah, wilayah ini sudah dilirik investor besar seperti Summarecon. Ada convention hall, mall, hingga sekolah dasar. Semua ini harus menjadi aset bersama, bukan hanya untuk investor, tapi juga warga Biringkanaya,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengingatkan agar pembangunan tidak hanya eksklusif. “Manajemen harus memberi ruang kerja bagi warga sekitar, dan pengelolaan sampah harus maksimal dengan kolaborasi masyarakat,” tegasnya.

Pesta rakyat malam itu makin semarak ketika Munafri turun ke panggung, membawakan lagu ska “Kamu Nggak Sendirian” dari Tipe-X. Suasana pun pecah meriah, mencerminkan hubungan tanpa jarak antara pemimpin dan warga.

Setelahnya, Appi hadir di Pesta Rakyat Tamalanrea, kecamatan ke-14 dari 15 titik yang ia kunjungi sepanjang Agustus. Di hadapan ribuan warga, ia menegaskan pesta rakyat bukan hanya perayaan, tetapi ruang silaturahmi dan solidaritas.

“Pesta rakyat ini tempat kita memperkuat kebersamaan dan merasakan semangat kemerdekaan bersama,” ujarnya.

Appi juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan. “Program pemerintah tidak akan berhasil jika berjalan sendiri. Semua harus dilaksanakan bersama masyarakat, tanpa membeda-bedakan siapa pun,” tegasnya.

Acara di Tamalanrea melibatkan UMKM, seniman lokal, hingga komunitas warga, yang diberi ruang berjualan, berkarya, dan berpartisipasi. Munafri menyebutnya sebagai bentuk nyata ekonomi kerakyatan yang tumbuh dari bawah.

Dari Biringkanaya hingga Tamalanrea, Appi menyampaikan pesan konsisten, Makassar tidak bisa maju tanpa toleransi, kekompakan, dan kolaborasi masyarakat.

“Di ulang tahun kemerdekaan ini, mari kita terus menjaga kekompakan, memperkuat harmonisasi, dan saling mendukung agar Kota Makassar semakin maju dan berdaya saing,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news