PKK Makassar Dorong Penjahit Perempuan Naik Kelas Jadi Desainer Mandiri

1 month ago 20
PKK Makassar Dorong Penjahit Perempuan Naik Kelas Jadi Desainer MandiriKegiatan Pengembangan dan Pendampingan Usaha Busana Lokal Makassar yang digagas oleh Pokja IV TP PKK, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Tim Penggerak PKK Kota Makassar mempertegas komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui sektor fesyen.

Tak sekadar mendukung pelaku usaha rumahan, PKK kini mendorong para penjahit lokal untuk naik kelas menjadi desainer mandiri yang mampu membangun merek dan mengakses pasar yang lebih luas.

Hal ini terwujud dalam kegiatan Pengembangan dan Pendampingan Usaha Busana Lokal Makassar yang digagas oleh Pokja IV TP PKK dan berlangsung di Ruang Sipakatau Balai Kota Makassar, Kamis (29/07).

Program ini menyasar penjahit-penjahit perempuan dari berbagai kelurahan di Kota Makassar agar tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memahami dunia desain, manajemen usaha, dan akses permodalan.

Sekretaris TP PKK Makassar, Wardah Kadir, dalam penutupan kegiatan menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas pelaku usaha perempuan di sektor busana.

“Kami ingin para ibu-ibu penjahit ini bertransformasi. Bukan hanya menjahit pesanan, tapi mulai menciptakan desain sendiri, membangun merek, dan bahkan membuka lapangan kerja,” ujar Wardah.

Ia menyoroti bahwa potensi penjahit lokal di Makassar sangat besar, hanya saja selama ini belum didukung dengan pelatihan yang tepat. “Perlu ada penguatan dari sisi desain, pengelolaan bisnis, dan akses terhadap pembiayaan. Inilah yang kami fasilitasi dalam kegiatan ini,” jelasnya.

Kegiatan ini juga menjadi upaya strategis PKK dalam menggerakkan ekonomi keluarga dan memperkuat identitas budaya lokal melalui fesyen. “Kami akan terus dampingi mereka agar busana lokal Makassar berkembang, tidak hanya sebagai produk fungsional tapi juga simbol identitas daerah,” tambah Wardah.

Senada dengan itu, Ketua Pokja III TP PKK, Dr. Andi Erika Novianti, menyebut program ini sebagai langkah konkret peningkatan kualitas SDM perempuan di sektor kreatif. Ia menekankan bahwa Makassar memiliki modal budaya yang kuat untuk dikembangkan dalam industri fesyen.

“Tujuan utama kami adalah menjadikan para penjahit lokal sebagai desainer yang punya ciri khas, paham manajemen usaha, dan siap mengakses pembiayaan. Tidak cukup hanya bisa menjahit, mereka harus percaya diri bersaing di pasar,” kata Erika.

Untuk memperkuat wawasan peserta, TP PKK menghadirkan pemateri dari kalangan profesional. Salah satunya adalah desainer nasional Mimi Miriyani Nasution yang berbagi pengalaman membangun brand Mimi Nasution Atelier. Dalam sesinya, Mimi menekankan pentingnya orisinalitas dan konsistensi dalam membangun portofolio desain. Ia juga mengenalkan tren fesyen lokal hingga global yang bisa diadaptasi oleh para penjahit.

Tak hanya bicara kreativitas, peserta juga dibekali pengetahuan soal akses modal usaha. Pemimpin Departemen Kredit Ritel Bank Sulselbar, Marhuma Umar, menyampaikan berbagai skema pembiayaan mikro dan UMKM yang ramah perempuan. Menurutnya, sektor fesyen memiliki prospek kuat asalkan dikelola dengan manajemen yang rapi dan orientasi pasar yang jelas.

“Bank Sulselbar siap mendukung ibu-ibu pelaku usaha dengan bunga rendah dan syarat yang ringan. Kami ingin mendorong lahirnya desainer-desainer baru dari kalangan UMKM,” ujar Marhuma.

Antusiasme peserta tampak tinggi. Nurhayati, penjahit dari Kelurahan Manggala, mengaku pelatihan ini membuka pandangannya soal dunia desain. “Selama ini saya hanya menjahit dari pesanan tetangga. Baru kali ini saya diajar langsung bagaimana jadi desainer dan bangun merek sendiri. Saya jadi lebih percaya diri,” ungkapnya.

Kegiatan ini menunjukkan bagaimana intervensi terstruktur dari PKK dan stakeholder terkait dapat menjadi pintu masuk transformasi ekonomi rumah tangga menuju wirausaha berbasis industri kreatif. Ke depan, TP PKK Kota Makassar berharap lahir lebih banyak desainer lokal perempuan yang mampu bersaing dan membawa identitas Makassar dalam setiap karya mereka.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news