
KabarMakassar.com — Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi unjuk rasa dengan menutup seluruh badan jalan di bawah jembatan Flyover Makassar, Senin (25/08).
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat.
Massa mulai berkumpul di kampus, kemudian bergerak ke kantor DPRD Sulsel untuk menyampaikan tuntutannya terkait kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang tidak pro terhadap rakyat termasuk kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang mencapai Rp 100 juta perbulan.
“Segala bentuk kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat menunjukkan bahwa kemerdekaan sejati masih jauh dari genggaman,” kata orator aksi, Senin (25/08).
Menurut para mahasiswa tersebut bahwa kemerdekaan bukan hanya sekedar seremonial tahunan. Namun kemerdekaan adalah kedaulatan rakyat atas tanah, air dan udara.
“Negara seharusnya hadir sebagai pelindung dan pengayom, bukan menjadi alat bagi elit politik dan pemodal untuk menghisap tenaga dan sumber daya rakyat,” ungkapnya.
Penolakan terhadap kebijakan-kebijakan bermasalah ini adalah bagian dari perjuangan panjang bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil, demokratis, dan berdaulat.
“Perlawanan rakyat tidak boleh padam, sebab hanya dengan terus bersuara dan bergerak, cita-cita kemerdekaan dapat benar-benar diwujudkan,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, pihak kepolisian mengerahkan sekitar 1.232 personel gabungan yang dikerahkan ke beberapa titik aksi, termasuk di kantor DPRD Sulsel.
“Iya kita kerahkan sekitar 1.232 personel untuk mengamankan jalannya aksi hari ini di beberapa titik di Makassar,” kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin kepada wartawan.
Dari pantauan di lokasi, massa dari BEM UNM yang berada di depan kantor DPRD Sulsel Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, telah melakukan orasi secara bergantian dengan pengawal ketat petugas kepolisian.
Sebelumnya, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin mengatakan bahwa pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat dapat menghindari titik yang diduga akan menjadi lokasi ratusan massa dari berbagai lembaga tersebut.
“Tentunya kita himbau ke pada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk hindari jalur-jalur yg berpotensi terjadi kemacetan apa bila terjadi unjuk rasa, supaya perjalanan tidak terganggu,” kata Wahiduddin kepada KabarMakassar.com, Senin (25/08).
Lebih lanjut, Wahiduddin menyampaikan agar para massa aksi dapat melakukan demonstrasi dengan damai dan kondusif, agar tidak terjadi kericuhan dalam aksi yang digelar hari ini.
“Termasuk juga rekan-rekan yang akan melakukan aksi unjuk rasa, kemudian ingin menyampaikan aspirasi, agar menyampaikan dengan damai dan kondusif, menyejukan serta tidak mempropokasi sehingga semua bisa terlaksana dalam keadaan aman, damai dan kondusif,” terangnya.
Dari data yang dihimpun, aksi unjuk rasa mulai digelar pukul 09.00 wita hingga pukul 17.00 wita.
Sejumlah titik yang akan menjadi aksi ratusan massa tersebut mulai dari Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Perintis Kemerdakan, Jalan Ratulangi, Jalan Sungai Saddang, dan tentunya lokasi yang paling sering dilakukan yaitu Fly over.