
KabarMakassar.com – Kota Makassar kembali menarik minat investor dengan rencana pembangunan kawasan hunian modern bernilai jumbo.
PT Tanamal Phinsi Properti menyiapkan investasi awal sebesar Rp1 triliun untuk membangun gedung apartemen di kawasan Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate.
Namun angka itu hanya langkah awal. Perusahaan menargetkan nilai total investasi proyek kawasan seluas 26 hektare tersebut bisa tembus Rp15–20 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
“Investasi awal apartemen ini Rp1 triliun. Tapi dengan gedung-gedung lain yang menyusul, totalnya bisa mencapai Rp15 hingga Rp20 triliun,” jelas General Manager PT Tanamal Phinsi Properti, Eka Firman, usai pertemuan dengan Pemkot Makassar di Balai Kota, Kamis (21/8).
Tiga Proyek Utama dan 2 Tower Apartemen
Dalam tiga tahun pertama, perusahaan akan memprioritaskan tiga proyek utama, diantaranya Kawasan Kostalia, yang diambil dari nama pemilik perusahaan Taufan dan Amelia.
Kedua, Apartemen modern dengan konsep premium, ketiga Marketing gallery untuk mendukung promosi kawasan.
Selain itu, akan dibangun dua tower apartemen dengan harga unit mulai dari Rp100 juta hingga Rp6 miliar. Kompleks ini juga mencakup luxury house, premium SOHO, suite apartemen, office tower, dan business loft.
“Lokasinya persis di sebelah Trans Studio Makassar. Potensinya besar karena kawasan ini selalu ramai setiap akhir pekan,” tambah Eka.
Beberapa fasilitas dasar sudah berdiri, termasuk masjid dan rumah bergaya clubhouse. Awalnya perusahaan berencana membangun kawasan perumahan biasa, namun kemudian dialihkan menjadi apartemen modern untuk memanfaatkan tren pasar properti.
“Kami ingin apartemen ini bukan hanya hunian, tapi juga ruang bisnis strategis,” tegas Eka.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menyambut positif masuknya investasi triliunan rupiah tersebut. Ia menilai kehadiran investor merupakan tanda bahwa Makassar semakin diperhitungkan sebagai kota tujuan investasi.
Namun ia mengingatkan bahwa pembangunan skala besar harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu Perparkiran yang terintegrasi dengan sistem transit modern. Pengelolaan sampah yang jelas dan mandatori, dan Penataan kabel bawah tanah, bukan lagi di udara.
“Soal kabel tidak boleh lagi di atas, semua harus dibenamkan ke bawah tanah. Itu mandatori, tidak bisa ditawar,” tegas Appi.
Ia menambahkan, gedung tinggi berkapasitas besar pasti menimbulkan mobilitas tinggi. Karena itu, sistem parkir dan dukungan transportasi harus memberi ruang nyaman bagi warga.
Appi juga menyinggung tren kenaikan harga tanah yang memicu masuknya investor ke Makassar. Ia menyebut bahwa ketika satu investor masuk dengan modal besar, biasanya investor lain akan mengikuti.
“Ini bukti iklim investasi kita sehat. Kalau ada yang masuk tahun ini, tahun depan pasti ada lagi yang ikut,” ujarnya.
Selain proyek apartemen di Tanjung Bunga, Pemkot Makassar juga tengah menyiapkan pembangunan Hotel Grand Mercure berkapasitas 400 kamar dengan ballroom berkapasitas 8.000 orang di lantai 12.
Menurutnya, kedua proyek tersebut akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi kota sekaligus menambah fasilitas strategis bagi warga dan tamu Makassar.