Puluhan Mahasiswa Unjuk Rasa, Tuntut Rektor UIN Makassar Prof Hamdan Dicopot

1 month ago 17

banner 468x60

KabarMakassar.com — Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menuntut Prof Hamdan untuk dicopot dari jabatanya sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Terlebih adanya dugaan produksi uang palsu didalam kampus.

Aksi demonstrasi tersebut berlangsung di depan gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar, di Samata, Senin (16/12) sekitar pukul 15.00 WITA.

Pemprov Sulsel

Sekjen Dema UIN Alauddin Makassar, Muh Rezky mengatakan bahwa aspirasi ini menuntut dicopotnya Rektor UIN Alaudidnn Makassar, sebagi orang yang paling bertanggung jawab atas segala dugaan permasalahan di wilayah kampus.

“Dari surat edaran yang kemudian melanggar konstitusi, SK Skorsing 31 orang, pembekuan lembaga mahasiswa di ekonomi sampai juknis yang dibuat sangat ribet, supaya bisa mengontrol mendisiplinkan dan mengatur lembaga kemahasiswaan,” kata Rezky kepada media disela-sela aksi demonstrasi.

Rezky menerangkan bahwa Prof Hamdan sebagai rektor harus bertanggung jawab atas semua permasalahan, terlebih adanya dugaan peredaran dan produksi uang palsu di dalam kampus.

“Rektor hari ini harus bertanggung jawab full, karena kami menduga kuat bahwa segal permasalah itu adalah motif untuk melindungi atau membiarkan produksi uang palsu di wilayah kampus UIN Alaudidn Makassar, yang letaknya di perpustakaan. Itu sangat mencoreng dan menjadi dosa besar di dunia pendidikan,” ujarnya.

Rezky menilai bahwa pihak rektorat hanya mendengar saja aspirasi dari mahasiswa, namun tidak betul-betul memenuhi tuntutan tersebut. Sehingga menurutnya tidak ada solusi dari semua permasalahan yang ada di kampus.

“Sangat jelas bahwa mereka tidak ingin memenuhi semua tuntutan yang kemudian kawan-kawan sudah sampaikan, dia hanya sekedar mendengar tapi tidak memberikan solusi dari kedua bela pihak olehnya itu jki tetap akan turun mengawal semua permasalahan ini. Kami prihatin dengan kondisi kampus kali ini yang mempunyai wajah otoriter brutal dan kriminal,” katanya.

Terkait perderan uang palsu yang di produksi di dalam kampus, Rezky mengaku bahwa dirinya mendapatkan informasi terkait kasus tersebut. Dan uang palsu tersebut diduga diproduksi di belakang gedung rektorat.

“Info yang saya dapat dari beberapa penyidik dan kemudian saya temani komunikasi, hampir dua 2 M uang palsu yang di dapatkan sebagai barang bukti, dan staf rektorat itu di angkut pas di belakang gedung rektorat itu bisa diduga kuat bahwa semua yang terjadi hari ini itu memang merujuk kesana, maka dia harus mengundurkan diri sebagai tanggung jawabnya, sebagai kepal rumah tangga sebagai penanggung jawab full di UIN Makassar,” bebernya.

Rezky menyampaikan, bahwa para mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa ini akan terus mengawal dugaan semua permasalahan di kampus, dan tetap meminta untuk mencopot jabatan Prof Hamdan sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar.

“Kami memberi pesan bahwa mahasiswa di UIN Alaudidn Makassar itu akan tetap mengawal sebagai bentuk kepedulian kami atas kondisi di kampus kami, kami prihatin dengan segala masalah yang ada sampai di kanca nasional,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polisi mengungkap peredaran uang palsu yang diduga diproduksi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudddin Makassar. Uang palsu yang diamankan pihak kepolisian Polres Gowa mencapai ratusan juta rupiah.

Dari informasi yang di himpun, alat yang digunakan untuk mencetak uang palsu tersebut telah diamankan. Bahkan beberapa pegawai kampus turut diamankan lantaran diduga terlibat dalam produksi uang palsu tersebut.

Kasus ini bermula, ketika pihak kepolisian mengamankan terduga pelaku yang mengedarkan uang palsu itu pada tanggal 26 November 2024 lalu. Kemudian pihak kepolisian melakukan pengembangan, hingga menemukan tempat produksi uang palsu yang ternyata dibuat di dalam kampus negeri tersebut.

Pengembangan pun dilakukan hingga salah satu oknum dosen turut diamankan polisi pada 30 November 2024, lantaran diduga juga turut memiliki peran dalam peredaran uang palsu itu.

“Siap (sudah diamankan di Polres Gowa) coba dikonfirmasi pihak Polres,” kata Kapolsek Pallangga Iptu Firman dikonfirmasi awak media, Sabtu (14/12).

Sementara itu, Kasi Humas Polres Gowa Iptu Kusman Jaya mengungkapkan bahwa kasus pengungkapan pabrik uang palsu itu, masih dalam pengembangan.

“Masih dalam tahap pengembang, Kalo ada konfirmasi dari Reskrim untuk rilis, nanti disampaikan.” ungkap Kusman.

Merespon hal tersebut, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis pun angkat bicara terkait dugaan adanya kasus penangkapan pegawai UIN Alauddin, yang diduga ikut terlibat dari produksi uang palsu.

“Pelaku yang ditangkap adalah murni oknum. Informasi yang menyebar di media hanyalah desas-desus karena polisi belum mengeluarkan penyataan terhadap detail kasus ini, dan belum ada penyampaian resmi ke pihak kampus,” kata Prof Hamdan dalam keterangan tertulis.

Prof Hamdan juga menegaskan haha api haknya masih menunggu penyampaian resmi dari pihak kepolisian. Dan akan memberikan Samaki tegas jika terbukti bersalah.

“Pihak kampus menunggu penyampaian resmi polisi dan bila terjadi pelanggaran hukum, kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news