Beranda Berita Utama Cuaca Ekstrem Ancam Sulsel Saat Mudik Lebaran, Gubernur Minta Kepala Daerah Siaga!
Ilustrasi cuaca ekstrem (Dok: KabarMakassar)
KabarMakassar.com — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman mengimbau kepada seluruh kepala daerah yang ada di Sulsel untuk siap siaga menghadapi cuaca ekstrem.
Diketahui baru-baru ini telah diselenggarakan pertemuan antara Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel Jufri Rahman dan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang membahas tentang upaya mitigasi.
Diperkirakan jika cuaca ekstrem akan terjadi pada puncak musim hujan yakni di bulan Maret dan April 2025 yang bertepatan dengan puncak arus mudik lebaran.
Dalam menghadapi cuaca ekstrem diperlukan sikap yang tenang dan terorganisir yang artinya harus siap dengan langkah-langkah preventif.
“Untuk cuaca ekstrem ini saya minta semua kepala daerah tentu melaksanakan kegiatan sifatnya kesiapsiagaan tapi tidak kepanikan,” ujar Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada Senin (17/03).
Dengan mempersiapkan perlengkapan darurat, mengetahui informasi terkini tentang cuaca, serta mengikuti prosedur keselamatan maka itu telah menjadi salah satu langkah antisipasi yang baik.
Mengingat, jika tidak tenang dan dalam kondisi yang panik justru dapat menghambat pengambilan keputusan yang baik dalam situasi darurat.
Lebih jauh Andi Sudirman Sulaiman menyebut dibutuhkan kerjasama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi di Sulsel.
“Kesiapsagaan saja, karena cuaca sangat berganti-ganti dan saya berharap juga berkolaborasi,” tutupnya.
Sebelumnya saat pertemuan dengan BMKG disampaikan jika daerah utara Provinsi Sulsel kemiringan medannya cukup ekstrem sehingga potensi longsor sangat besar.
Wilayah Sulsel bagian utara, seperti Toraja, Luwu, Enrekang, dan Bone, termasuk wilayah Timur Tenggara, saat ini memasuki puncak musim hujan pada bulan Maret dan April.
Di wilayah utara, dikhawatirkan terjadi banjir bandang dan longsor, yang juga terdapat jalur mudik.
Oleh sebab itu, diharapkan kewaspadaan oleh seluruh lapisan masyarakat. Terkhususnya di daerah rawan atau berpotensi bencana.
