
KabarMakassar.com — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, muncul fenomena tak biasa di sejumlah wilayah warga mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak bertopi jerami, dikenal sebagai Jolly Roger, alih-alih bendera Merah Putih.
Fenomena ini mendapat sorotan luas dari publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Bendera Jolly Roger yang dikibarkan bukan sembarang bendera bajak laut. Logo yang digunakan adalah versi fiksi dari serial anime Jepang One Piece, milik kru Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh tokoh utama, Monkey D. Luffy.
Bendera ini menampilkan tengkorak manusia bertopi jerami di atas dua tulang bersilang, yang telah menjadi ikon dalam budaya pop global.
Penggunaan bendera ini menyebar secara masif di berbagai platform digital. Sejumlah warganet bahkan menyerukan aksi simbolik untuk mengganti bendera Merah Putih dengan Jolly Roger selama perayaan kemerdekaan, sebagai bentuk ekspresi atas kondisi sosial-politik yang dianggap menyimpang dari cita-cita kemerdekaan.
Fenomena ini lantas memunculkan perdebatan: antara mereka yang menganggap pengibaran Jolly Roger sebagai bentuk kreativitas dan kritik sosial, dengan pihak yang menilai tindakan itu sebagai bentuk pelecehan terhadap simbol negara.
Padahal, secara historis, Jolly Roger bukanlah simbol baru. Bendera berwarna hitam dengan simbol tengkorak dan tulang bersilang ini telah digunakan sejak awal abad ke-18 sebagai identitas bajak laut di berbagai penjuru lautan.
Fungsinya kala itu adalah untuk menakut-nakuti kapal dagang dan menandai kehadiran kelompok yang menolak otoritas kekuasaan.
Dalam konteks fiksi One Piece, bendera ini menjadi lebih dari sekadar penanda kelompok bajak laut. Jolly Roger dimaknai sebagai lambang kebebasan, persaudaraan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan, terutama terhadap Pemerintah Dunia (World Government) dan militernya (Marines) yang kerap digambarkan otoriter dalam cerita.
Setiap kru bajak laut dalam One Piece memiliki versi Jolly Roger sendiri yang dimodifikasi sesuai dengan identitas dan prinsip yang mereka perjuangkan. Untuk Topi Jerami—kelompok protagonis dalam anime tersebut—topi jerami di atas tengkorak menjadi simbol impian, kebebasan, dan semangat pantang menyerah.
Popularitas Jolly Roger dari One Piece telah menembus batas fiksi. Desainnya kini banyak muncul di pakaian, aksesori, layar kapal, hingga tato.
Di Indonesia, keberadaannya sebagai bentuk simbolik dalam perayaan kenegaraan tentu memunculkan pertanyaan baru: apakah ini sekadar tren budaya pop, atau bentuk kekecewaan yang diwujudkan dalam simbol alternatif?
Sejumlah pengamat sosial melihat pengibaran bendera Jolly Roger sebagai ekspresi generasi muda yang mencari ruang menyuarakan aspirasi dan keresahan mereka, termasuk kritik terhadap kondisi sosial dan pemerintahan.
Namun, mereka juga mengingatkan pentingnya tetap mematuhi aturan yang mengatur penggunaan lambang negara, agar ekspresi tidak bergeser menjadi pelanggaran hukum.
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait fenomena ini. Namun, diskursus publik yang muncul telah membuka ruang refleksi, terutama mengenai bagaimana generasi muda memaknai kemerdekaan, nasionalisme, dan simbol perlawanan di era digital yang sarat ekspresi bebas.